TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Putri bungsu Gus Dur, Inayah Wahid membuat suasana panggung puisi RMOL menjadi hidup. Inayah menjadi pembaca puisi pertama dalam acara bertema 'Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya' yang digelar di Jaya Suprana School of Performing Art, MOI, Jakarta, Kamis (22/12/2016) malam.
Awalnya, Inayah mengaku deg-degan saat dipanggil pembawa acara.
"Untuk pembaca puisi pertama, silahkan Bu Inayah," kata pembawa acara.
Inayah lalu maju ke panggung puisi.
Canda Inayah membuat suasana tegang mereda.
"Saya jangan dipanggil Ibu. Karena yang datang kesini umurnya kayak bapak saya. Om-om. Om telolet Om," kata Inayah yang disambut tawa pendengar puisi.
Inayah lalu meminta pembawa acara meralat jabatan ayahnya Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, sebagai mantan Presiden RI.
"Bapak saya bukan mantan presiden, karena Bapak saya bukan mantannya Pak Jokowi," kata Inayah yang kembali membuat tawa.
Tak lupa, Inayah mengucapkan selamat hari ibu.
Ia menilai pria yang baik terdapat perempuan disebelahnya bukan dibelakangnya.
Inayah kemudian membaca puisi ciptaannya yang berjudul 'Saya Optimis'.
Puisi yang dibuat saat acara Gusdurian memperingati Sumpah Pemuda.
"Kita harus optimis. Terlalu banyak yang negatif diluar sana. Maka saya beri judul Saya Optimis," kata Inayah.
Puisi Inayah yang menggambarkan optimisme terhadap Indonesia itu membuat pendengar bertepuk tangan.
Selain Inayah, acara tersebut juga dihadiri Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, aktris Cornelia Agatha, rohaniawan Romo Benny Susetyo dan Kepala BNN Budi Waseso.