Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Keluarga terduga teroris yang ditembak mati tim Densus 88 dalam penggerebekan di Tangerang Selatan, mendatangi Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Minggu (25/12/2016).
Mereka datang untuk mengambil data antemortem yang bertujuan untuk proses identifikasi ketiga jenazah atau yang biasa disebut sebagai pencocokan DNA.
Selain sampel DNA, data antemortem yang diberikan berupa data-data fisik khas korban.
Seperti sidik jari, darah, rambut serta adanya penjelasan secara rinci pihak keluarga terduga teroris.
Pantauan Tribunnews.com, keluarga terduga teroris ini dikawal sejumlah petugas penyidik dari tim DVI Polri.
Mereka langsung datang ke gedung sentra visum medikolegal.
Diberitakan sebelumnya, penggerebekan teroris di Tangerang Selatan bermula saat tim Densus 88 menangkap terduga teroris bernama Adam.
Setelah itu, tim Densus 88 bergerak ke rumah kontrakan di RT 02, Setu, Tangsel, yang dihuni tiga terduga teroris lainnya, yakni Omen, Irwan, dan Helmi.
Saat penyergapan, ketiganya melakukan perlawanan menggunakan senjata api dan melemparkan bom rakitan, tapi tidak meledak.
Tim Densus langsung melakukan penindakan hingga tiga terduga teroris tewas di lokasi kejadian.