Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin, berpesan agar perayaan Natal diselenggarakan dalam suasana kesederhanaan.
Hari ini, tanggal 25 Desember diperingati sebagai Hari Natal oleh Umat Kristiani.
Menurutnya, perayaan Natal harus dapat dijadikan momentum bagi umat Kristiani untuk bisa lebih meningkatkan kualitas kehidupan beragama sesuai nilai dan ajaran yang diyakininya.
Sebab, peningkatan kualitas beragama menjadi modal penting bagi pembangunan bangsa yang majemuk.
Lukman menjelaskan, bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa religius dalam segala bentuk keragamannya.
Untuk itu Menag berharap semua pihak dapat mengedepankan sikap saling menghormati dan bertoleransi.
Ditengah keberagaman, sikap saling menghargai dan menghormati perbedaan sangat diperlukan, terutama untuk merawat kerukunan dan kedamaian.
"Untuk itu, kita hormati saudara-saudara kita yang tak mengucapkan 'Selamat Natal' atas dasar pemahaman keyakinannya, sebagaimana kita juga hormati mereka yang mengucapkannya," kata Lukman dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (25/12/2016).
Dikatakan Lukman, jika semua anak bangsa saling menghormati, saling memberi kehormatan kepada yang lain, maka semua akan mendapatkannya.
"Kita berlapang dada menghormati umat Kristiani yang merayakan Natal, sembari berharap mereka juga dengan penuh kesadaran menghormati sesama saudaranya yang tak merayakan Natal," katanya.
Sebaliknya, bila yang terjadi adalah sikap saling menuntut untuk dihormati, akan muncul pertanyaan tentang siapa yang memberi dan siapa yang mendapatkan.
"Tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah. Memberi lebih baik dari pada menerima apalagi meminta. Marilah berlomba dalam kebajikan," kata Lukman.
"Selamat bersuka cita dan berbahagia. Namun tetaplah dalam kesederhanaan dan taburlah kebaikan," katanya memberikan ucapan selamat Natal.