Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Jend. TNI. Purn. Ryamizard Ryacudu mengaku sudah mendapatkan permintaan maaf dari Menhan Austaralia.
Hal tersebut disampaikannya, usai menerima sertifikasi akreditasi LAN RI dan BANPNF untuk Badiklat Kemhan di Kementerian Pertahanan RI, Jl. Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2016).
Mengenakan pakaian batik, Mantan Kepala Staf Angakatan Darat itu menjelaskan bahwa, dirinya menghargai permintaah maaf dari pihak Australia dan mendesak mereka untuk tidak mengulanginya kembali.
Selain itu, Ryamizard Ryacudu juga menjelaskan, bahwa persoalan tersebut harus dilihat secara jernih, jangan sampai membuat hubungan kedua negara memburuk.
Ryamizard Ryacudu membacakan pernyataan Menhan Australia, yang menyatakan bahwa insiden tersebut hanya perilaku perwira pertama bukan kebijakan Pertahanan Australia.
"Kita jernihkan ini, jangan sampai manas-manasi. Menurut penjelasan panlima angkatan bersenjata Austaralia, bahan-bahan tersebut diambil dari artikel koran dan media online oleh seorang perwira pertama Australia, serta dijadikan sebagai materi pelajaran bahsa dari sekolah tersebut, dan tidak mencerminkan, ingat tidak mencerminkan kebijakan angkatan bersenjata Australia," kata Ryamizard Ryacudu.