News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Demo di Jakarta

Temui Pimpinan DPR, Habib Rizieq Curhat Aksi 212 Dituding Makar

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin (kiri) bersama Ketua FPI Habib Rizieq Syihab (kanan) saat memberikan konferensi pers jelang aksi bela Islam jilid III di Gedung MUI, Jakarta, Senin (28/11/2016). Dalam keterangan pers tersebut Aksi Bela Islam jilid III yang akan digelar pada tanggal 2 Desember (212) hanya akan difokuskan di kawasan Monumen Nasional (Monas) dan tidak diperbolehkan di Kawasan Jalan Jenderal Sudirman-Thamrin. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq bertemu dengan Pimpinan DPR.

Mereka yang menemui Habib Rizieq yakni Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dan Fadli Zon di ruangan Pimpinan DPR lantai 3 Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (11/1/2017).

Habib Rizieq bercerita mengenai tudingan makar kepada Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) -MUI.

"Masih kelanjutan dari pertemuan yang lalu, yaitu tentang aksi 212, jadi kami tegaskan kembali, bahwa aksi 212 yang digelar GNPF-MUI sama sekali bukan aksi makar dan tidak ada kaitan dan tidak sedikitpun ada indikasi makar di dalamnya," kata Habib Rizieq kepada Pimpinan DPR itu.

Baca: Setelah Aksi 212, FPI Akan Gelar Aksi Serupa 11 Februari 2017

Habib merasa adanya upaya sistematis yang mestigmakan gerakan aksi 212 terkait dengan pertemuan-pertemuan makar.

Ia pun menegaskan aksi 212 bukanlah gerakan makar.

"Aksi 212 bukan aksi makar. Bahwa kami sampaikan, aksi 212 bisa masif, aman, super damai, salah satunya adalah justru keberhasilan komunikasi antara pimpinan Polri, dalam hal ini Kapolri dan jajaran, dengan pmpinan GNPF-MUI," kata Habib.

Baca: Habib Rizieq: Ini Bukan Negeri Polisi, Ini Negeri Hukum

Baca: Singgung Nama Bupati Purwakarta, Habib Rizieq: Keadilannya di Mana?

Habib menduga adanya kalangan Polda Metro Jaya yang ingin memberikan kesan aksi 212 ditunggangi makar.

Oleh karenanya, Habib meminta bantuan DPR khususnya Komisi III DPR untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait.

"Jangan sampai nanti ada kesalahpahaman di jajaran penegak hukum atau diperalat jadi alat politik oleh salah satu kelompok yang memang merasa tidak bersahabat dengan aksi 212 itu," kata Habib.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini