News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pihak Bank Indonesia Jelaskan Soal Logo Seperti Palu Arit pada Mata Uang Baru

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

UANG RUPIAH NKRI TAHUN EMISI 2016 - Kepala Divisi Sistem Pembayaran dan KUR Pengelolaan Uang Rupiah Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Provinsi Jawa Barat, Mikael Budi Satrio menjelaskan rectoverso pada uang kertas rupiah edisi baru dalam koferensi pers Uang Rupiah NKRI Tahun Emisi 2016, di KPBI Provinsi Jawa Barat, Jalan Braga, Kota Bandung, Senin (9/1/2017). Rectoverso pada uang rupiah apabila dilihat tanpa diterawang gambar akan terlihat seperti ornamen yang tidak beraturan, jika diterawang akan membentuk lambang BI (singkatan dari Bank Indonesia). Rectoverso tidak dirancang untuk membentuk atau dimaknai sebagai gambar atau simbol lain, selain lambang BI. Rectoverso juga merupakan salah satu dari sembilan hingga dua belas unsur pengamanan uang kertas NKRI tahun emisi 2016, yang diklaim lebih canggih melindungi uang dari usaha pemalsuan. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak Bank Indonesia (BI) menjelaskan mengenai logo BI pada mata uang baru yang dikeluarkan.

Penjelasan itu disampaikan saat diperiksa penyidik Dit Reskrimsus Polda Metro Jaya, Selasa (17/1/2017).

Deputi Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Andi Wiyana, mengatakan pemeriksaan Direktur Percetakan BI, Desimus, dilakukan di Mapolda Metro Jaya, pada Selasa mulai pukul 10.00 WIB.

Menurut dia, saksi ahli itu memenuhi panggilan Polda Metro Jaya atas laporan mengenai dugaan penyebaran informasi yang tidak benar terhadap video yang beredar.

"Ada 23 pertanyaannya. Terkait hal teknis tentang fitur-fitur pengamanan di uang rupiah kami yang baru. Kami datang ke sini dalam kapasitas memberikan kesaksian ahli," ujar Andi, kepada wartawan, Selasa (17/1/2017).

Menurut dia, penyidik menanyakan bagaimana fitur-fitur pengamanan di mata uang itu. Penyidik juga bertanya soal kenapa ada logo seperti palu arit, seperti yang diucapkan Imam Besar FPI, Habib Rizieq.

"Justru itu, kami menjelaskan itu tak benar. Itu adalah unsur pengamanan dalam uang itu," kata dia.

Penggunaan fitur-fitur pengamanan itu, kata dia, sudah disosialisasi sejak 2000. Namun, selama sosialisasi itu, menurut dia, tak ada permasalahan dan keluhan dari masyarakat.

Di mata uang baru tersebut, dia menjelaskan, potongan berubah karena disesuaikan tidak selalu sama. Unsur pengamanan itu, dia mengklaim paling susah ditiru.

"Sosialisasi ada. Kami bisa lihat di bank-bank umum ada posternya. Kalau memang perlu dilaksanakan sosialisasi, kami juga akan merencanakan sosialisasi tapi tentu itu hal berbeda dengan dinamika yang terjadi karena masyarakat," tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini