Mendikdasmen Abdul Mu'ti Belum Pastikan Sistem Zonasi Dihapus
Abdul Mu'ti mengatakan pihaknya masih melakukan pengkajian terhadap sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) zonasi.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti mengatakan pihaknya masih melakukan pengkajian terhadap sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) zonasi.
Abdul Mu'ti mengungkapkan pihaknya telah meminta masukan dari kepala dinas pendidikan seluruh Indonesia, dan pakar pendidikan.
Dirinya juga memastikan akan memperhatikan arahan dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka terkait penghapusan sistem zonasi.
"Sehingga terkait dengan pernyataan Pak Wakil Presiden. Tentu kami akan memperhatikan. Tapi keputusannya nanti akan kami lakukan setelah kajian-kajian yang kami lakukan. Dan juga masukan dari kepala dinas dan masyarakat. Termasuk juga masukan dari DPR," ujar Abdul Mu'ti di Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda, Medan, Sumatera Utara, Sabtu (23/11/2024).
Meski telah melakukan kajian, Abdul Mu'ti mengatakan pihaknya tidak spesifik membahas tentang penghapusan dan kelanjutan sistem zonasi.
Sekum Muhammadiyah ini meminta publik menunggu pengumuman resmi mengenai kebijakan sistem zonasi.
"Bukan pembahasan mengenai penghapusan ya. Pembahasan mengenai zonasi. Tidak bicara penghapusan. Tidak juga bicara meneruskan. Jadi semua masih dalam pengkajian. Nanti tunggu saja tanggal mainnya ya. It's coming soon," ucap Abdul Mu'ti.
Baca juga: Apa Itu Sistem Zonasi? Jalur PPDB yang Diminta Wapres Gibran untuk Dihapus
Dirinya mengaku tidak ingin berandai-andai dalam penentuan zonasi.
Penentuan sistem zonasi, kata Abdul Mu'ti, harus mendengarkan masukan banyak pihak.
"Belum, saya tidak berandai-andai. Saya belum berandai-andai karena Menteri ini harus banyak mendengar. Harus banyak belajar. Dan keputusannya nanti tunggu tanggal mainnya," pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menyatakan, telah meminta kepada Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI Abdul Mu'ti untuk menghapus sistem zonasi sekolah.
Pernyataan itu disampaikan Gibran, lantaran faktor besar atau kunci terjadinya Indonesia Emas di 2045 itu ada pada sektor pendidikan.
"Mungkin bapak ibu melihat pidato saya di YouTube di depan para kepala dinas pendidikan jadi kalau kita bicara masalah generasi emas, Indonesia Emas 2045 ini kuncinya ada di pendidikan, di anak-anak muda," kata Gibran saat memberikan sambutan di acara Tanwir 1 Pemuda Muhammadiyah di Aryaduta Hotel, Jakarta, Kamis (21/11/2024).
Baca juga: Komisi X DPR Tak Sepakat soal Wapres Gibran Buka Wacana Hapus Sistem Zonasi Sekolah
Atas hal tersebut, dirinya sudah meminta kepada Mendikdasmen RI untuk bisa memperhatikan sistem pendidikan di Indonesia.
Salah satunya dengan menghapus mekanisme zonasi yang belakangan ini diterapkan.
"Makanya kemarin pada waktu rakor dengan para kepala dinas itu saya sampaikan secara tegas ke pak mendik ‘pak ini zonasi harus dihilangkan’," kata dia.