News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kontroversi Kunjungan ke Israel

Kata Jusuf Kalla, Siapa Saja Boleh Pergi ke Israel Asalkan Bukan Pejabat Negara RI

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu anggota MUI, Istibsyaroh, ketika berkunjung dan bertemu dengan Presiden Israel Reuven Rivlin.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku belum mendengar kabar soal pertemuan sejumlah pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan Presiden Israel, Reuven Rivlin, di Israel.

Namun, menurut dia, siapa pun dapat berkunjung ke Israel, sepanjang mereka bukan pejabat negara yang menggunakan paspor dinas.

“Kalau orang biasa itu banyak sekali yang berkunjung ke sana. Untuk pergi ziarah, Kristen ziarah ke situ, Islam ke Masjid Al Aqsa, itu rutin,” kata Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jumat (20/1/2017).

Bahkan, diakui Kalla, dirinya juga pernah menginjakkan kaki ke negeri itu. Namun, saat itu kapasitasnya bukanlah sebagai pejabat negara.

“Gus Dur (juga) pernah ke sana, saya pernah ke sana, tapi dalam posisi bukan pejabat. Kalau bukan pejabat itu tidak dilarang. (Soal) MUI ke sana saya tidak tahu,” ujarnya.

Pertemuan antara anggota MUI dengan Presiden Israel, Reuven Rivlin, sebelumnya disiarkan dalam laman resmi Kementerian Luar Negeri Israel, www.mfa.gov.il.

Anggota MUI itu diketahui bernama Istibsyaroh, anggota Komisi Pemberdayaan Perempuan, Remaja, dan Keluarga MUI. Wakil Sekjen MUI Nadjamuddin Ramli mengakui, pertemuan itu. Namun, ia menampik, Istibsyaroh, merupakan salah satu ketua MUI.

"Beliau belum jadi ketua, masih anggota. Masih diusulkan jadi ketua Komisi Pemberdayaan Perempuan MUI," kata Nadjamuddin, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (20/1/2017).

Nadjamuddin mengatakan, keberangkatan Istibsyaroh ke Israel adalah atas nama pribadi, bukan mewakili MUI. Berdasarkan pengakuan Istibsyaroh kepada MUI, dia diundang oleh yayasan di Israel untuk berkunjung ke sana.

"Lalu dipertemukan dengan Presiden Israel," ujar dia.

Nadjamuddin mengatakan, DPP MUI akan segera memanggil Istibsyaroh untuk meminta penjelasan lengkap terkait keberangkatannya ke Israel dan pertemuannya dengan Presiden Israel.

Menurut dia, tidak masalah berkunjung ke Israel untuk tujuan ziarah ke Masjid Al Aqsa, misalnya. Namun, apabila bertemu dengan pejabat, apalagi Presiden Israel, hal itu bisa melukai masyarakat Palestina. Sebab, Indonesia bersama MUI selama ini mendukung penuh kemerdekaan Palestina dari penjajahan Israel.

"Kalau itu memang kesalahan politik atau etika, MUI bisa menyiapkan sidangnya. Kami bisa berhentikan dari anggota komisi," kata dia.

Penulis: Dani Prabowo

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini