TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama empat hari, mulai Senin, 16 Januari hingga Kamis, 19 Januari lalu perwira tinggi TNI dan Polri menggelar Rapat Pimpinan (Rapim) di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur.
Selama empat hari itu, 184 peserta rapat menyepakati beberapa hal penting yang akan dilakukan TNI pada tahun 2017 ini.
Salah satu yang menjadi sorotan utama adalah TNI akan segera melakukan pemekaran kekuatan armada TNI AL.
Targetnya, tahun ini komando armada ketiga TNI AL yang berbasis di Papua akan segera beroperasi.
Menurut Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, selama ini TNI AL lebih berfokus pada kawasan barat dan tengah Indonesia.
“(Komando) Armada tiga harus ada karena selama ini kita hanya berorientasi pada armada timur saja. Maka perlu ada armada satu lagi yang ditempatkan di Papua,” ujarnya usai penutupan Rapim TNI (19/1/2017).
Dalam Rapim TNI kemarin, TNI juga sepakat untuk membantu Kementerian Keuangan dalam meningkatkan pendapatan negara, salah satunyaa lewat program pengampunan pajak (tax amnesty) yang sedang digenjot oleh pemerintah.
“Semoga Kementerian Keuangan bersama TNI bisa mencapai target pendapatan negara,” tambahnya.
Selain itu, TNI juga menyatakan siap membantu Polri dalam penanganan ormas-ormas radikal, terutama yang terang-terangan menolak asas Pancasila.
Dalam kesempatan ini, Gatot menegaskan kembali ke seluruh pimpinan di jajaran TNI untuk tidak segan menindak anggotanya yang menjadi beking ormas-ormas tersebut.
“Kita diingatkan kalau Indonesia bukan negara teokrasi, bukan negara agama, bukan negara sekuler. Tetapi negara Indonesia negara yang masyarakatnya agamis. Jadi agama yang di Indonesia pasti akan bersama-sama, sehingga kita tak boleh menyudutkan orang per orang maupun suatu kelompok agama,” tegasnya.
Rapim TNI akan dilanjutkan dengan serangkaian Rapim di matra masing-masing. Rapim TNI AL dijadwalkan akan dibuka hari ini (20/1/2017), sedangkan Rapim TNI AD akan dibuka hari Senin mendatang (23/1/2017).
PENULIS: Remigius Septian