TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo siang ini, Rabu (25/1/2017), mengumpulkan sejumlah direksi dan komisaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam rangka Pembukaan Executive Leadership Program (ELP) di Istana Negara, Jakarta Pusat.
Di penghujung pidatonya, Presiden Jokowi menyindir adanya dugaan suap pengadaan mesin pesawat Garuda Indonesia.
Jokowi mengingatkan agar BUMN berhati-hati dan menghindari praktik suap maupun korupsi.
"Saya nggak mau ada yang kena masalah lagi. Baik dirut, direksi, baik di bawahnya jangan sampai, hati-hati semuanya, governance hati-hati," ujar Presiden Jokowi.
"Karena sekarang ini, era keterbukaan ini saudara lakukan kesalahan sekarang ketemunya 5 sampai 10 tahun yang akan datang bisa," ucap Presiden.
Meski demikian, Jokowi tidak ingin para direksi dan komisaris BUMN khawatir untuk mengambil keputusan.
"Tapi kalo enggak ngambil ya jangan takut. Ngapain takut memutuskan? Enggak ngambil kok," kata Presiden.
Sambil berpidato, Presiden Jokowi menunjukkan dua gambar pesawat Garuda Indonesia dan mesin Garuda yang ditayangkan di layar besar.
"Saya enggak ngomong di BUMN mana, tapi gambarnya ada," ujar Presiden Jokowi.