TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA– Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Sidarto Danusubroto menantang, tokoh pendemo yang kerap membuat macet jalan ibukota untuk menggelar aksi serupa di Amerika Serikat.
Ia menantang tokoh tersebut untuk berdemo di depan Gedung Putih atau White House, Washington DC, tempat Presiden AS Donald Trump berkantor.
“Itu tokoh yang suka bikin demo di Jakarta sampai buat macet, berani enggak, punya nyali enggak demo tunggal di depan White House di Washington?” kata Sidarto saat menjadi pembicara pada acara Jambore dan Silaturahmi Mahasiswa Indonesia di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta, Timur, Sabtu (4/2/2017).
Sidarto mengaku pernah berunjuk rasa seorang diri mengangkat isu pembebasan negara Palestina di depan Gedung Putih pada 2007 atau sepuluh tahun lalu. Lantas, Sidarto menunjukkan bukti dirinya berdemo di depan Gedung Putih dengan foto yang ditampilka di layar lebar.
"Adik-adik (mahasiswa), nanti coba demo tunggal depan white house. Mungkin kalau sekarang ditembak karena (Presidennya) Donald Trump,” ucap Sidarto di hadapan sekitar 2.600 mahasiswa dari 25 provinsi se-Indonesia yang hadir di acara tersebut.
Sidarto mengaku heran, masih adanya kelompok yang berunjuk rasa mendemo pemerintah dengan membawa isu agama di tengah kondisi perekonomian Indonesia dan kepercayaan masyarakat ke pemerintah terbilang baik.
Padahal, biasanya unjuk rasa di negara luar terjadi bila kondisi perekonomian negaranya memburuk. Dan itupun dilakukan pada hari libur dan tidak membawa isu agama.
“Sekarang kondisi perekonomian kita relatif baik. Kita nomor tiga (pertumbuhan ekonomi) di antara negara G-20. Selain itu trust politik terhadap Presiden Jokowi mencapai 69 persen. Dan itu termasuk tinggi,” kata dia.
Menurutnya, dengan tingkat kepercayaan politik yang tinggi, maka kecil kemungkinan dilakukannya unjuk rasa kepada pemerintahan yang ada.
Mantan ajudan Presiden Soekarno itu menduga masih adanya unjuk rasa kepada pemerintah terhadap disebabkan masih ada pihak-pihak yang merasa dirugikan dengan kebijakan pemerintah.
“Pemerintahan Jokowi ini kan adalah pemerintahan yang membabat zona nyaman para mafia,” tandasnya.
Sebelum menjadi anggota Wantimpres, Sidarto yang pernah beberapa kali menjadi anggota DPR dari PDI Perjuangan dan pernah menjadi ajudan presiden pertama RI, Soekarno. Kini, Sudarto berusia 80 tahun.