TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu menegaskan aksi demonstrasi di rumah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak terkait dengan PDI Perjuangan.
Demonstrasi tersebut dilakukan mahasiswa.
Anggota Fraksi PDIP itu meminta semua pihak menghormati seluruh Presiden RI yang sedang menjabat atau sebelumnya.
"Kita harus hormati ini harus kita berikan bekas seluruh Presiden-presiden sebelumnya," kata Masinton.
Baca: Sindir SBY, Andreas: Kantor PDIP Tiap Hari Didemo Tapi Nggak Ribut-ribut Tuh
Baca: Mantan Kader Demokrat Nilai Curhat SBY untuk Dapatkan Simpati
Baca: Fadli Zon: Demo di Rumah SBY Direkayasa
Masinton menegaskan aksi mahasiswa yang terjadi pada Senin 6 Januari 2017 merupakan hal yang biasa.
"Jangan ditakuti, aksi demo presiden bukan di lakukan dan itu biasa saja, kami dulu lakukan," kata Masinton.
Masinton lalu membandingkan dengan Presiden ke-2 RI Soeharto.
"Soeharto tidak pernah terancam tidak usah ini menjadi dagelan. Masa orang demokrasi jiwanya terancam, Presiden jadinya dagelan masa ada demokrasi mahasiswa yang secuil masa jiwanya terancam," kata Masinton.
Sebelumnya diberitakan Presiden RI ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan rumahnya di Jakarta Selatan, Kuningan diserbu ratusan orang.
Mereka berteriak-teriak melakukan demonstrasi.
"Saudara-saudaraku yang mencintai hukum dan keadilan, saat ini rumah saya di Kuningan "digrudug" ratusan orang. Mereka berteriak-teriak. *SBY*," tulis SBY melalui akun resmi Twitter-nya.