TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asisten Sumber Daya Manusia (As SDM) Kapolri, Irjen Arief Sulistyanto mengumpulkan seluruh pejabat SSDM Polri dan Karo SDM Polda seluruh Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut ia ingin proses perekrutan anggota Polri berlangsung secara obyektif dan jujur.
"Penekanan saya yang utama adalah proses pelaksanaan rekrutmen anggota Polri (Tamtama, Bintara, SIPSS dan Taruna Akpol) yang saat ini akan berlangsung agar dilakukan secara obyektif dan jujur," kata Arief kepada Tribunnews.com, Rabu (15/2/2017).
Ia ingin seluruh proses rekrutmen anggota Polri clear dan clean.
"Jangan ada penyimpangan seperti yang selama ini menjadi rumor di masyarakat," ujarnya.
Menurutnya proses rekrutmen yang bersih sesuai dengan keinginan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dan Presiden Joko Widodo.
"Karena itu ditekankan kepada para Karo SDM Polda, Panitia seleksi untuk melaksanakan proses secara transparan dan obyektif," kata mantan Kapolda Kalimantan Barat ini.
Selain itu, menurut Arief, Kapolri juga memerintahkan kepada para Kapolda agar proaktif melaksanakan pengawasan yang efektif.
Ia mengingatkan jangan ada yang main-main dalam proses seleksi penerimaan anggota Polri.
As SDM Kapolri juga menyampaikan bahwa pimpinan Polri tidak akan memberikan toleransi dan akan memberikan sanksi tegas terhadap penyimpangan yang terjadi.
Ia berharap masyarakat pun turut mengawasi seluruh proses rekrutmen anggota Polri.
"Jangan tertipu dengan pihak-pihak yang menawarkan atau menjanjikan bisa membantu meluluskan karena itu penipuan," ucapnya.
Masyarakat diharapkan langsung melaporkan bila ada pihak yang menjanjikan bisa meluluskan anggota keluarganya dalam proses perekrutan anggota Polri.
"Apabila ada orang yang berbuat demikian agar ditangkap dan diserahkan kepada kepolisian terdekat," katanya.