TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jenderal (Purn) Badrodin Haiti hari ini, Jumat (17/2/2017) sosoknya kembali terlihat di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Mantan Kapolri sebelum Jenderal Tito Karnavian ini sebelumnya bolak-balik istana untuk menghadap ke Presiden Joko Widodo.
Namun, kali ini kehadirannya ke istana dalam rangka menghadiri acara Financial Close Pembiayaan Proyek Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA).
Mengenakan batik lengan panjang berwarna hijau, Badrodin terlihat duduk di deretan tengah kursi para tamu di Istana Negara.
Badrodin yang kini terlihat beda dengan kumis dan janggutnya itu sesekali berbincang dengan kiri Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono yang berada di sisinya.
Beberapa menteri pun terlihat masih akrab dengan Badrodin, diantaranya Menteri BUMN Rini Soemarno yang masih bertegur sapa dan bersalaman dengan Badrodin.
Seusai acara, Badrodin mengungkapkan saat ini dirinya mengisi posisi sebagai Komisaris Utama PT. Waskita Karya (Persero).
Meski menjadi Komisaris Utama, Badrodin mengaku lebih banyak mengikuti kegiatan sosial, sementara kewajibannya di Waskita Karya dilakukan sepekan sekali.
"Aktivitasnya di sosial saja. Kalau di Waskita kan seminggu sekali. Oleh karena itu lebih banyak kegiatannya itu sosial. Sosialnya itu adalah di bela diri dan di keagamaan," kata Badrodin.
Badrodin dipilih Presiden Jokowi sebagai Kapolri pada 17 April 2015 menggantikan Jenderal Sutarman pada saat itu.
Sepanjang perjalannya sebagai Kapolri, Badrodin memimpin lembaganya untuk menghadapi berbagai situasi keamanan nasional, diantaranya kebakaran hutan dan lahan serta operasi penangkapan terorisme di Poso atau dikenal dengan sandi Operasi Camar Maleo.
Badrodin juga dikenal sebagai Kapolri yang tidak segan untuk bertemu dengan awak media untuk memberikan sejumlah informasi atau menjawab pertanyaan awak media.