TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ikatan Imuwan Indonesia Internasional (I-4) menerbitkan buku 25 kisah ilmuwan Indonesia yang mendunia.
Buku tersebut diluncurkan, untuk menggugah keinginan pelajar dan masyarakat Indonesia menjadi ilmuwan.
Dessy Irawati, mantan ketua I-4 dan salah satu tokoh Ilmuwan yang juga tercantum di dalam buku tersebut mengatakan, bahwa penulisan buku tersebut ditujukan agar ada perubahan pola pikir terhadap masyarakat.
"Buku ini ditulis, agar suatu hari nanti tak hanya orang Indonesia yang berpikir jadi tentara, masinis, guru dan sebagainya. Bukan mengecilkan profesi itu, tapi buku ini mengajak agar orang Indonesia, memiliki keinginan menjadi Ilmuwan," katanya, dalam peluncuran buku di Jakarta, Senin (20/2/2017).
Menurutnya, proses penulisan buku itupun memiliki kriteria yang tak mudah. Selain dibuat dengan tujuan menceritakan hasil temuan serta kisah hidup Imuwan yang membuat orang tertarik mengikuti jejaknya, buku juga dibuat melibatkan mentor dan student volunteer.
"Proses seleksinya panjang, kriterianya ketat dan buku ini sangat menarik. Kami berharap setiap kampus di Indonesia ada, ‎jadi buku wajib. Dengan begitu mahasiswa kita memiliki keyakinan, melanjutkan pendidikan sampai ke-S3 agar kualitas pendidikan Indonesia meningkat," ujarnya.
Saat ini, ada 800-an ilmuwan Indonesia yang tersebar di lima benua. Karena itu, proses seleksi juga mempertimbangkan pemerataan gender, memiliki sisi unik untuk dikenalkan, dan memiliki penemuan-penemun luar biasa.
"Selain menunjukkan kehebatan ilmuwan kita, buku juga menunjukkan kemajemukan ilmuwan kita, karena ini banyak yang dilihat dari berbagai disiplin ilmu," tuturnya.
Sementara itu, Mahir Bayasut yang saat ini masih melanjutkan kuliah S3 dan juga mentor dalam tim buku 25 kisah ilmuwan Indonesia yang mendunia menjelaskan bahwa isu tentang perkembangan sains di Indonesia ini seolah hilang ditelan bumi.
"Dengan adanya buku ini kami ingin membuka mata dan wawasan tentang gigihnya kisah diaspora Indonesia di berbagai belahan dunia dalam berkontribusi dan prestasi di berbagai ilmu. Sehingga memberikan sebuah harapan bagi generasi muda Indonesia bahwa bangsa ini masih melahirkan manusia cerdas yang mendunia," ucapnya.