TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) merupakan komitmen Pemerintah untuk mengurangi beban pengeluaran serta memberikan nutrisi yang lebih seimbang kepada para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) secara tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat manfaat.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, saat memberikan laporan persiapan peluncuran penyaluran BPNT secara nasional serta mendampingi Presiden RI Joko Widodo di GOR POPKI, Cibubur, Jakarta, Kamis (23/2/2017).
Dalam kesempatan itu, Menko PMK juga menyampaikan bahwa program ini secara bertahap akan menggantikan pemberian bantuan yang diberikan dalam bentuk subsidi Beras Sejahtera (Rastra) yang berjalan saat ini.
“Tahun 2017 ini akan disalurkan BPNT di 44 kota dengan jumlah lebih dari 1,29 juta keluarga dan diharapkan pada tahun-tahun mendatang terdapat peningkatan signifikan dari cakupan jumlah KPM maupun dari wilayah tempat tinggalnya," ujar Menko PMK.
Program BPNT ini memungkinkan KPM dengan menggunakan KKS (Kartu Keluarga Sejahtera) dapat membeli bahan pangan di berbagai penyedia bahan pangan yang bekerja sama dengan Pemerintah, atau Elektronik Warung Gotong Royong, atau disingkat sebagai E-Warong. E-warong merupakan agen bank pemerintah yang tergabung dalam Himpunan Bank Negara (HIMBARA), dan terdiri dari E-warong pedagang kecil yang sudah ada, E-warong KUBE PKH, serta E-warong Rumah Pangan Kita (RPK) Bulog, yang letak lokasinya berdekatan atau di sekitar tempat tinggal KPM. Semua E-warong ini sudah menggunakan fasilitas EDC, yang memungkinkan KPM membeli bahan pangan yang diinginkan.
KPM dapat memilih bahan pangan yang akan dibeli. Pada tahap awal ini bahan pangan yang dapat dibeli menggunakan KKS adalah Beras dan Gula.
Pada tahap selanjutnya akan diperluas juga kepada bahan pangan lainnya seperti telor dan minyak. Selain itu, KPM juga memiliki kesempatan untuk menabung sehingga dapat membuka peluang lebih dalam peningkatan kesejahteraan keluarga. Jumlah Ibu-Ibu penerima manfaat yang hadir sejumlah 1.879 orang.
Menko PMK berpesan agar uang bantuan tersebut jangan dihabiskan semua, sisihkan sebagian untuk ditabung. Para peserta Kartu Keluarga Sejahtera dan Bantuan Pangan Non Tunai Penerima yang telah hadir berasal dari Kota Depok, Bekasi dan Bogor.
“Dalam menyelenggarakan Program BPNT ini, juga melibatkan kerjasama antara Kementerian dan Lembaga Pemerintahan, Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan. Sinergi dan Kerjasama ini akan terus berlangsung dan ditingkatkan untuk menjamin kualitas pelaksanaan program BPNT," pungkas Menko PMK.
Seusai acara tersebut, Menko PMK melanjutkan meninjau stand E-Warong bersama Presiden beserta Menteri lainnya.
Turut hadir dalam acara ini Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri BUMN Rini Soemarno, Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo dan Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad, Direktur Himpunan Bank Negara Asmawi Syam, Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti.