TRIBUNNEWS.COM, MALUKU - Tanwir Muhammadiyah adalah permusyawaratan tertinggi setelah Muktamar.
Tahun 2017 ini dilaksanakan di Islamic Center Ambon, Maluku pada tanggal 24-26 Februari 2017.
Pembukaan resmi dilakukan, Jumat (24/2/2017) pagi tadi, dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo serta beberapa menteri dan pejabat negara lainnya.
Salah satu yang menarik perhatian dalam acara ini adalah Tim Paduan Suara yang terdiri dari Siswa SMK Muhammadiyah dan Sekolah Tinggi Agama Kristen Ambon.
Baca: Tanwir Muhammadiyah di Ambon, Jokowi Berharap Lahir Gagasan Baru Wujudkan Keadilan Sosial
Mereka menyanyikan lagu Muhammadiyah dan lagu religi lainnya dengan sangat apik.
Suasana solidaritas, kerukunan antar-umat beragama serta keramah-tamahan dalam menyambut tamu melekat sekali.
Danik Eka Rahmaningtiyas Wasekjen Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia (PSI) saat ditemui di lokasi pembukaan mengatakan bahwa ini adalah miniatur Indonesia.
"Keramahan dalam keragaman, kebajikan dalam setiap kebijakan. Bayangkan jika ada egosentrisme antar kelompok, tidak mungkin tercipta melodi yang enak didengar," kata Eka.
“Bagaimana tidak merinding mendengar lagu Sang Surya dinyayikan dengan syahdu oleh orang-orang yang berbeda agama. Muhammadiyah sebagai organisasi keagamaan progressif telah memberikan contoh konkrit tentang toleransi dalam keseharian,” kata Eka yang juga mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah ini.
Dikatakan bahwa Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagai partai terbuka dan progresif yang menjunjung tinggi kebajikan dalam keragaman sangat mengapresiasi pelaksanaan Tanwir ini yang syarat akan nilai-nilai kemanusian dan kerukunan.
“Semoga seluruh stakeholder Negeri ini mengambil peran aktif dalam menebar virus kebajikan. Karena Bangsa yang kuat adalah yang bangsa menghargai dan merawat perbedaan,” kata Eka.