TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya bertemu dengan Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono.
Dalam pertemuan yang digelar di Istana Merdeka, Kamis (9/3), Presiden membicarakan berbagai hal, terkait situasi politik nasional dan ekonomi nasional.
Pertemuan Jokowi dengan Ketua Umum Partai Demokrat ini sekaligus menggenapkan rangkaian pertemuan yang digelar Presiden dengan beberapa tokoh politik dan pimpinan partai dalam beberapa bulan terakhir.
Pertemuan Jokowi dengan SBY kali ini memang lebih banyak disorot.
Saat ini situasi politik terutama di DKI Jakarta juga tengah memanas menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) putaran kedua.
Nah, pertemuan ini diharapkan bisa sedikit menurunkan tensi politik yang memanas akhir-akhir ini.
Jika kondisi politik stabil, harapannya bisa menciptakan iklim investasi yang kondusif sehingga perekonomian berjalan baik.
Namun, pertemuan Jokowi dan SBY ini ditanggapi dingin oleh para pelaku usaha.
Wakil Ketua Umum Kadin Shinta W Kamdani menganggap pertemuan Jokowi dan SBY hanya pertemuan biasa yang belum bisa menjadi sinyal bagus untuk pebisnis di Indonesia.
Meski begitu, ia mengakui pertemuan ini cukup mampu untuk meredam situasi politik yang memanas. "Saya pikir untuk investor bukan hanya melihat pertemuan ini saja, tapi bagaimana implementasi politik ke depannya seperti apa," jelas Shinta kepada KONTAN, Kamis (9/3/2017).
Shinta berharap pertemuan ini akan bisa menjadi stimulus bagi kestabilan politik dan kepastian bisnis di Indonesia, sehingga ke depan tidak ada lagi kegaduhan politik yang mengganggu stabilitas ekonomi.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta juga bilang, pertemuan Jokowi dan SBY tak akan banyak berpengaruh ke iklim bisnis di Indonesia.
"Kalau bagi pelaku usaha, mau deal apa pun antara Jokowi dan SBY, kami lebih memilih hasil pilkada DKI Jakarta. Lebih riil," kata Tutum dikutip KONTAN.
Ia berharap, ke depan manuver dan intrik politik dilakukan dengan baik, sehingga tak berpengaruh dan mengganggu aktivitas ekonomi.
Ketua Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) DKI Jakarta Sarman Simanjorang berharap, pertemuan Presiden dan SBY bisa mencairkan situasi politik di Indonesia, sehingga ke depan kegiatan ekonomi bisa terjaga.
Direktur Eksekutif Apindo Agung Pambudi juga menyambut baik pertemuan dua tokoh ini. Menurutnya, pertemuan ini akan berdampak baik pada kestabilan politik.
Imbasnya akan memberikan ketenangan dan kepastian dalam menjalankan perekonomian nasional.
Reporter: Agus Triyono/Ramadhani Prihatini