Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cawagub DKI Jakarta Sandiaga Uno menyatakan berduka cita atas meninggalnya mantan Ketua PBNU KH Hasyim Muzadi, Kamis pagi (16/3/2017) di Malang.
Menurut Sandi, meninggalnya Hasyim Muzadi membuat Indonesia kehilangan tokoh yang memberikan tauladan dalam merawat persatuan bangsa.
"Kami atas nama keluarga dan tim, tentu sangat berduka yang mendalam dan berbela sungkawa kepada keluarga Kyai Hasyim," kata Sandiaga di Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Kamis (16/3/2017).
Sandi mengatakan mendiang KH Hasyim telah membawa nilai luhur tradisonal ke era modern. Hasyim juga menurutnya membawa era modern ke kehidupan santri.
Selain itu menurut Sandi, ulama kelahiran Tuban, Jawa Timur pada tahuna 1944 tersebut mengajarkan betapa pentingnya menjaga kerukukan beragama dan bersikap toleransi terhadap keberagaman.
"Tenun kebangsaan Indonesia banyak dirajut oleh kiai Hasyim, beliau ajari kita unuk kerukunan beragama toleransi yang tinggi dan bukan hanya NU yang kehilanggan tapi seluruh unat bergana di Indonesia kehilangan. Insya Allah khusnul khotimah," kata dia.
KH Hasyim Muzadi meninggal dunia sekitar pukul 06.15 WIB di kediamannya, Pesantren Al Hikam, Kota Malang, Jawa Timur.
Sebelumnya KH Hasyim Muzadi sempat dirawat di Rumah Sakit Lavalette, Malang, Jawa Timur selama beberapa hari sejak Sabtu (11/3/2017) hingga Senin (13/3/2017).
Dalam surat keterangan yang diterbitkan 13 Maret 2017, Kepala RS Lavalette Abdul Rokhim menjelaskan bahwa KH Hasyim Muzadi sebenarnya masih perlu menjalani masa pemulihan di rumah sakit.
"Akan tetapi Kiai Hasyim ingin menjalani masa pemulihan di kediamannya agar lebih dekat dengan santri-santrinya," sebut Abdul Rokhim dalam surat keterangannya.