News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penangkapan Terduga Teroris

Ini Daftar Kasus Terorisme 8 Terduga Teroris yang Ditangkap di Jawa Barat dan Banten

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Boy Rafli Amar

Laporan Wartawan Tribunnewsmcom, Abdul Qodir

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Delapan terduga teroris ditangkap tim Densus 88 Antitetor Polri.

Penangkapan dilakukan di lima lokasi di wilayah Jawa Barat dan Banten sepanjang Kamis (23/3/2017) pagi hingga siang.

Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Boy Rafli Amar, dalam keterangan tertulis menyampaikan, delapan orang tersebut terlibat kasus terorisme di Tanah Air.

SM alias Abu Ridho (41) terduga teroris yang ditangkap di sebuah hotel di Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi terlibat sejumlah kasus teror.

Ia mengetahui dan membangun jaringan kelompok teror Indonesia dengan Filipina Selatan.

Selain itu, Abu Ridho pun ikut mendanai aksi teror bom di Jalan MH Thamrin awal 2016.

Baca: Tak Hanya di Cilegon, Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Bekasi dan Ciputat

Baca: Nanang Kosim Terduga Teroris Tewas di Cilegon Terlibat Bom Thamrin dan Pengajar Teknik Persenjataan

Baca: Baku Tembak dengan Densus 88, Seorang Terduga Teroris Luka Tembak dan Satu Tewas

Hasil interogasi petugas, SM mengaku diperintah Rois seorang terpidana mati kasus terorisme membeli sejumlah senjata api.

Ia telah bolak-balik ke Filipina Selatan dan 7 kali membeli senjata api dari kelompok Anshor Daulah Philipina pimpinan Hapilon Isnilon.

Di antara senjata yang berhasil dibelinya yakni sebanyak 17 pucuk M16 dan 1 pucuk M14.

Transaksi pembelian dilakukan NK dan Andi Baso (seorang tersangka bom gereja di Samarinda) di Nunukan.

"Lima pucuk pistol sudah masuk terlebih dahulu ke Indonesia," ucap Boy.

Orang yang melakukan transaksi adalah Zaenal Anshori di Sangire Talaud.

"Distribusi senpi sebanyak 2 pucuk diserahkan untuk aksi teror Thamrin dan 3 pucuk ke Zaenal Anshori," jelas Boy.

Ada empat terduga teroris yang ditangkap di depan pabrik semen PT Merah Putih, Jalan Raya Cilegon Anyer, Ciwandan, Cilegon, Banten.

Keempatnya yakni, NK, AM, IW alias Icuk Pamulang dan AS.

Terduga teroris NK tewas tertembak peluru petugas karena melakukan perlawanan dengan melepaskan tembakan dari senjata api jenis FN dan menabrak mobil anggota Densus 88.

Dalam catatan Densus 88, NK mempunyai banyak catatan kasus terorisme.

Yakni, mengikuti pertemuan kelompok radikal JAD se-Indonesia di Batu, Malang, Jawa Timur, pada 20 hingga 25 November 2015.

"(Dalam pertemuan itu) Nanang sebagai pengajar teknik persenjataan," beber Boy.

Nanang juga ikut merencanakan pelatihan militer di Halmahera yang akan dijadikan sebagai basis pelatihan militer kelompok JAD pengganti Poso.

Kemudian menyembunyikan tersangka kasus bom Thamrin, Abu Asybal dan dia bersama dengan Fajrun juga ikut melakukan latihan membuat bom di Gorontalo pada 2016.

Selain itu, NK juga mengetahui dan menyembunyikan pelaku bom molotov gereja di Samarinda, Kalimantan Timur, bernama Andi Baso.

Serta pernah membeli senjata api M16 untuk kelompok JAD yang direncanakan sejak 2015.

Kemudian BEP (36) yang ditangkap di sebuah bengkel di Jalan Aria Putra, Sarua, Ciputat, Tangerang Selatan, tercatat pernah turut serta dalam jaringan kelompok Suryadi Mas'ud.

Ia pun pernah ikut pelatihan militer bersama kelompok teror di Filipina Selatan.

Lalu, AJ yang ditangkap di depan kantor Kelurahan Sindang Laya, Kecamatan Pagelaran, Pandeglang, Banten, merupakan pemilik senjata api jenis FN yang dipegang NK.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini