TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Koalisi Kader Partai Golkar (KKPG) Ahmad Yani Panjaitan beserta sejumlah kader partai mengunjungi kediaman Presiden Republik Indonesia ke-7, Joko Widodo, di Solo.

Kunjungan ini memiliki tujuan yang jelas, yaitu untuk menyampaikan aspirasi serta dukungan agar Presiden Jokowi memberikan restu kepada Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka untuk bergabung dengan Partai Golkar setelah pemecatannya dari PDIP.

Ahmad Yani menjelaskan, "Kami sengaja mengunjungi kediaman Pak Jokowi di Solo untuk silaturahmi sekaligus meminta arahan dan bimbingan beliau demi kejayaan Partai Golkar ke depan." 

Menurut Yani, Partai Golkar memiliki sejarah dukungan kuat terhadap Gibran, terutama saat Pemilu 2024. 

"Semua orang tahu bahwa Mas Gibran di Pilpres 2024 lalu diusung dan didukung oleh Partai Golkar, dan Pak Jokowi kala itu sebagai Presiden juga sangat mendukung kemenangan Partai Golkar karena mengusung putra beliau bersama Pak Prabowo sebagai Capres-Cawapres," tambah Yani, yang juga merupakan Ketua Umum PP Sarjana Al Washliyah (2008–2018).

Yani menegaskan, tanpa dukungan dan endorsement Jokowi, Partai Golkar tidak akan memperoleh suara yang signifikan pada Pemilu 2024. 

"Kami meyakini bahwa tanpa dukungan Pak Jokowi, Partai Golkar tidak akan berhasil meraih kemenangan telak di 15 provinsi," tegasnya.

Dalam pertemuan tersebut, Yani bersama beberapa kader muda Partai Golkar juga meminta restu Jokowi agar Gibran bersedia bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu. 

"Kami berharap Pak Jokowi, sebagai 'king maker' kemenangan Prabowo-Gibran, memberikan dukungan agar Mas Gibran menjadi kader Golkar. Hal ini akan mengikatnya sebagai simbol kebangkitan kaum muda menuju Indonesia Emas 2045," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, turut hadir beberapa fungsionaris DPP Partai Golkar, antara lain Lisman Hasibuan (Wasekjen DPP Golkar), Johnson S, Ahmad Fauzi, dan Uui Hamdan, yang juga berdiskusi dengan Presiden Jokowi.

"Yang paling penting bagi kami adalah restu Pak Jokowi agar Mas Gibran bisa menjadi kader Golkar. Soal jabatan di Golkar, itu sudah menjadi domain struktural partai," ujar Yani, yang juga Koordinator Koalisi Organisasi Pemuda untuk Jokowi (KOPI JOKJA).

Yani menambahkan bahwa semua pihak di Golkar diharapkan dapat memahami potensi besar Gibran dalam membawa kejayaan Partai Golkar di masa depan. 

"Kami juga yang mencetuskan gerakan untuk mendukung Gibran menjadi cawapres yang diusung Golkar agar bisa meraih suara signifikan berkat popularitas Pak Jokowi dan Gibran," kata Yani.

"Efek ekor jas pasangan capres-cawapres ini yang kami harapkan bisa memenangkan Golkar di 2029," ujarnya menambahkan.