TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepengurusan DPP PPP pimpinan Djan Faridz kabarnya sebentar lagi terwujud.
Apalagi seluruh proses yang dilalui sudah berjalan, termasuk jalur hukum terkait dualisme kepengurusan (kubu Djan Farid dan kubu Romahurmuzy).
Sehingga PPP Djan Faridz kini informasinya tinggal menunggu Surat Keputusan (SK) pengesahan dari pemerintah, dalam hal ini Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).
Tak heran bila sejumlah elite partai politik pendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla telah memberikan respon positif terhadap Ketua Umum DPP PPP Djan Farid.
Hal itu mereka tunjukkan melalui kehadirannya pada acara Silaturahmi dan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) DPP PPP, di Hotel Sahid, Jakarta, Jumat (31/3/2017) malam.
Dalam acara tersebut, tampak hadir Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, dan sejumlah tokoh partai lainnya.
Saat jumpa pers usah acara, Sekjen Partai Golkar Idrus Marham mengatakan, pada prinsipnya tidak bisa saling melangkahi wewenang masing-masing dan tidak bisa juga melakukan intervensi.
“Tetapi boleh bisik-bisik,” ujar Idrus.
Dia mengatakan, ada cara dan strategi yang dilakukan dalam berpolitik.
“Politik itu ada cara dan strateginya. Politik itu ada ‘time’ dan momentumnya. Masalah hukum PPP Djan Faridz sudah selesai, tinggal menunggu ‘time’ dan momentumnya. Intinya, kita sudah saling tahu apa yang diinginkan oleh Pak Djand Faridz,” Idrus menambahkan.
Yang pasti, kehadiran Sekjen Partai Golkar dan Sekjen PDI Perjuangan pada acara Silaturahmi dan Rakornas PPP tersebut, merupakan bentuk solidaritas antar partai dalam memupuk kebersamaan.
“Ya, kehadiran kami di sini, tidak lain adalah bentuk solidaritas antar partai dalam memupuk kebersamaan,” ujar Hasto Kristiyanto.
Menanggapi pertanyaan peserta Rakornas tentang SK Kemenkumham yang hingga kini belum diterbitkan, dengan santai Hasto menjawab, “Tak akan lari gunung dikejar,” ujarnya singkat.
“Tadi di forum ada yang teriak-teriak minta diberi SK. Jawaban kami sederhana. Tak akan lari gunung dikejar,” kata Hasto menegaskan.