Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada dua lokasi yang digunakan sebagai tempat rapat Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (FUI) Muhammad al Khaththath.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, dalam rapat itu, diduga membicarakaan rencana makar.
Terdapat empat orang penggerak aksi 313 lainnya yang diduga akan melakukan perbuatan makar.
"Intinya daripada kegiatan itu memang ada 2 lokasi yang digunakan untuk rapat," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2017).
Argo menyebut lokasi pertama berada di kawasan Jakarta Selatan, dan lokasi satunya berada di kawasan Jakarta Pusat.
"Sementara kita masih dalami. Yang pertama di Kalibata, yang kedua di Menteng," ujar Argo.
Dua tempat tersebut, lokasi yang digunakan untuk melakukan pertemuan sebelum aksi 313 digelar untuk melakukan rapat. Hasil rapat di dua lokasi itu yakni memaksa untuk mengganti pemerintahan yang ada.
Baca: Teknik dan Cara Pelaku Pembunuhan Siswa Taruna Terinspirasi Film Rambo
"Kedua tempat inilah yang digunakan melakukan pertemuan-pertemuan, kemudian melakukan rapat, kemudian hasilnya ya salah satunya untuk memaksa DPR dan MPR untuk mengganti pemerintahan yang sah dan menduduki gedung DPR dan MPR secara paksa," ujar Argo.
Polisi menangkap al Khaththath dan empat orang lainnya pada Jumat 31 Maret 2017 tepat menjelang aksi damai 313.
Selain al Khaththath, keempat nama itu yakni Zainudin Arsyad, Irwansyah, Dikho Nugraha dan Andre. Zainudin diketahui bagian dari Gerakan Mahasisa Pelajar Bela Bangsa dan Rakyat (GMPBBR).
Sementara, Irwansyah merupakan Wakil Koordinator lapangan aksi 313. Dikho dan Andre diketahui bagian dari Forum Syuhada Indonesia (FSI).
Kelimanya ditahan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.