TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta mengingatkan agar pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis wilayah, sehingga tercipta pemerataan.
Arief menilai kebijakan dan program pemerintah harus lebih disesuaikan dengan potensi dan kondisi di daerah.
"Orientasi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi tidak terfokus pada pusat lebih memikirkan kesesuaian dengan daerah," ujar Arief di acara sumbang saran 100 ekonomi tentang Menuju Ketangguhan Ekonomi, Selasa (4/4/2017).
Arif mengingatkan bahwa model pertumbuhan ekonomi berbasis wilayah ini sudah menjadi konsep perekonomian Presiden Joko Widodo.
Karena itu, dia menegaskan agar konsep yang sudah baik tersebut tidak berhenti pada jargon, tetapi harus dilaksanakan.
Dalam penuturannya disampaikan bahwa KEIN telah melakukan kajian yang sejalan dengan keinginan Presiden tersebut, yang disebut dengan regional growth strategy.
Dari hasil kajian tersebut tampak banyak daerah atau provinsi yang pertumbuhan ekonominya tidak stabil.
Dari analisis data yang dilakukan, ada 24 persen provinsi yang pertumbuhan ekonominya di bawah rata-rata nasional. Sementara yang mengalami pertumbuhan tidak stabil atau mengalami volatilitas tinggi ada 44 persen atau 15 provinsi.
“Ketimpangan dan stabilitas ekonomi yang bervariasi antarwilayah ini menjadi tantang bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” papar Arif.
Hasil kajian KEIN tersebut, lanjut Arif, telah disosialisasikan setidaknya pada tiga provinsi, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Aceh.
Tiga daerah ini memiliki tantangan yang relatif mirip, yaitu bergantung pada komoditas yang belum terdiversifikasi dan masalah pada pengembangan sumber daya manusia, walaupun ketiganya memiliki karakter persoalan khas yang berbeda.
Karena itulah, Arif mengingatkan bahwa mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis wilayah menjadi sangat penting. “Pemerintah pusat bukan berarti tidak terlibat, melainkan ikut mendorong dan membantu untuk menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi di daerah,” tegasnya.
Arif Budimanta juga menyarankan agar konsep pembangunan berbasis wilayah tersebut diarahkan untuk mendorong kualitas pertumbuhan ekonomi, bukan sekadar tingginya angka pertumbuhan. Kualitas yang dimaksud, antara lain terkait terkait dengan pemerataan yang tahun 2017 ini menjadi prioritas program Presiden Jokowi.
Melalui pertumbuhan ekonomi yang merata, misalnya tidak terfokus pada wilayah Jawa yang saat ini masih mendominasi, diharapkan mampu meningkatkan kualitas pembangunan manusia. Dengan demikian, pada akhirnya pertumbuhan ekonomi nasional akan terdongkrak