Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumat (21/4/2017) hari ini diperingati sebagai hari Kartini, sejarah bagi emansipasi kaum perempuan di Indonesia.
Dewasa ini, para srikandi perempuan sudah banyak yang posisinya sejajar dengan kaum pria. Bahkan beberapa di antaranya ada yang melakukan pekerjaan berat, yang biasa dikerjakan oleh para pria.
Basaria Panjaitan merupakan contoh srikandi yang patut dijadikan inspirasi. Karirnya cemerlang baik saat di Polri maupun di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Saat di Polri, Basaria banyak menduduki posisi yang strategis dan bersinggungan langsung dengan beragam kasus kejahatan.
Pengabdian Basaria bagi institusi Polri tidak bisa dipandang remeh. Terakhir ia berpangkat Irjen atau bintang dua kemudian memilih berkarir di KPK.
Seperti calon lainnya, Basaria mendaftarkan diri sebagai pimpinan KPK. Usai mengikuti beragam tes, Basaria lolos tahap akhir dan kini menduduki posisi Wakil Pimpinan KPK.
Baca: Yusril Ucapkan Selamat, PBB Siap Lengserkan Anies-Sandi Jika Tak Penuhi Janjinya
Selama di KPK, Basaria konsen pada program Saya Perempuan Anti-Korupsi atau SPAK. Lahirnya program ini juga berdekatan dengan hari Kartini.
Bagi seluruh perempuan di Indonesia, Basaria mengajak mereka untuk menyatakan diri "Mau" menjadi agen perubahan demi memberantas korupsi.
"Kalau dulu Kartini berjuang penuh di bidang pendidikan. Perempuan saat ini sudah banyak yang sukses di pendidikan. Sekarang ini saya mau perempuan dan masyarakat Indonesia, hidup sejahtera. Cara paling utama itu kita harus berantas korupsi, jadi ada kesejahteraan yang merata," ungkap Basaria.
Atas dasar itulah Basaria mengajak kaum perempuan ikut ambil bagian menjadi anggota dari SPAK atau bersedia menjadi agen perubahan dalam pemberantasan korupsi.
"Peran wanita sekarang sudah barang tentu berubah dengan kartini zaman dulu. Jadi kartini sekarang, kami harus perangi dan berantas korupsi," tambahnya.