TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Forum Nasional Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak-Panti Sosial Asuhan Anak (Fornas LKSA-PSAA) mengadakan Rapat Kerja Nasional II pada 5-27 April 2017 di Goodway Hotel Batam.
Dalam sesi pleno Rakeras 2 LKSA-PSAA di Batam, Rabu (26/4/2017), menghadirkan narasumber Ketua Komisi VIII DPR RI Ali Taher Parasong.
Ali Taher mengatakan dalam membangun negara ini maka prinsip keadilan harus ditegakan dengan baik.
"Banyak persoalan sosial yang terjadi pada anak akibat kebijakan ekonomi, politik, sosial budaya, pendidikan, kesehatan yang belum berpihak kepada anak tersebut," ujar Ali Taher.
Dalam koteks politik, dia mengatakan semua pihak perlu membangun komunikasi yang baik dalam melihat secara komprehensif persoalan anak tersebut.
"Sehingga persoalan anak bisa diselesaikan dengan baik dengan optimalisasi peran kementrian dan lembaga serta masyarakat," ujarnya.
Ali Taher juga mengatakan bahwa selaku alumni panti sangat sedih apabila alumni anak panti mengingkari dalam membangun pelayanan sosial di LKSA tidak optimal dan berharap Kemensos dalam laporan keuangan harus diperbaiki dari kondisi disclaimer menjadi WTP.
Di tempat yang sama, Sekjen Fornas LKSA-PSAA Jasra Putra mengatakan agar program pemerintah lebih fokus dan terintegrasi dalam penyelesaian 4,5 juta anak terlantar ini.
"Perhatian kita soal peran dan penguatan keluarga yang diasuh oleh LKSA bisa bersinergi dengan pemerintah yg salah satu persoalan hulu keterlantaran anak," ujarnya.
Ali Taher juga meminta hasil Rakernas 2 ini dalam seminggu ini bisa disampaikan ke Komisi VIII DPR sehingga hasil rakernas bisa ditindak lanjuti, buat mapping dan persoalan-persoalan LKSA yang harus dilakukan oleh DPR.
"Sehingga peningkatan pengasuhan keluarga yang berkualitas bisa diwujudkan," paparnya.
Selain itu, menurut dia, program-program keberpihakan terhadap generasi bangsa ini mencerminkan kehadiran dan penghargaan negara terhadap nasib bangsa kedepan karena suatu saat negara ini akan diurus dan digantikan oleh anak-anak dari asuhan LKSA tersebut.
Jasra menyatakan dalam diskusi dan tanya jawab peserta meminta Komisi VIII DPR RI untuk memperhatikan dan peningkatan pembiayaan operasionak di LKSA, baik dalam bentuk pelatihan SDM, peningkatan infrastruktur baik dalam betuk rehab ringan, sedang dan berat, peningkatam jumlah biaya hidup anak yang masih minim yakni 3500/anak/hari menjadi 10.000 rupiah/anak/hari.
Kemudian peserta juga meminta pemberian uang tali asih bagi pengasuh yg mendedikasikan pengabdianya 24 jam setiap hari dalam mengasuh anak dalam LKSA.