TRIBUNNEWS.COM - Tercatat 25 perusahaan pelat merah merugi di triwulan pertama 2017. Total nilai kerugian mencapai Rp 3 triliun.
Perum Bulog menyumbang kerugian terbesar, yaitu Rp 913 miliar atau hampir Rp 1 triliun. Perusahaan lainnya yang merugi adalah Krakatau Steel, Merpati Nusantara Airlines, dan Perum Produksi Film Negara.
Untuk menekan kerugian, Menteri BUMN Rini Sumarno meminta perusahaan melakukan efisiensi. Satu di antaranya dengan merger.
Saat ini, menurut Rini, BUMN sudah banyak yang menjadi holding. Dalam arti memiliki anak-anak perusahaan.
"Seringkali, aktivitas anak perusahaan antara satu perusahaan BUMN dengan BUMN yang lain, itu sama," katanya.
Ia mencontohkan PT KAI, DAMRI, Garuda, AP I (Angkasa Pura I) sama-sama punya anak perusahaan yang bergerak di bidang logistik kargo.
"Nah ini, ke depannya kita akan keras sekali bahwa ini perlu di-merger," tegasnya.(*)