Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Upaya pemerintah menindak kelompok-kelompok intoleran yang berpotensi mengganggu keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) mendapat dukungan dari berbagai elemen masyarakat.
Salah satu dukungan memerangi kelompok intoleran itu datang dari Pengurus Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor.
Dukungan itu dilakukan atas saran KH Said Aqil Siradj, Ketua Umum PBNU.
Organisasi kemasyarakatan pemuda yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama itu siap menjadi garda terdepan melawan kelompok radikal yang ingin mengubah Indonesia menjadi negara Islam.
Itu dianggap bertentangan karena negara ini menganut ideologi Pancasila.
Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas, mengatakan ideologi Pancasila harus tetap dipertahankan demi keutuhan NKRI.
Apabila ada kelompok radikal atau intoleran yang macam-macam, pihaknya mengaku siap berhadapan langsung.
"Ansor siap berhadapan dengan kelompok intoleran, kelompok ideologi impor negara lain yang masuk ke Indonesia," ujar Yaqut.
PP GP Ansor tak ingin Indonesia hancur karena kelompok radikal. Dia mencontohkan, Suriah saat ini banyak terjadi teror karena ada kelompok intoleran ingin mendirikan khilafah.
Imbasnya, Suriah sedang dilanda konflik perang dengan ISIS.
"Kami tidak akan membiarkan keruntuhan kerajaan Sriwijaya dan Majapahit terulang kembali dan tak membiarkan Indonesia luluh lantak seperti Suriah," ujarnya.
Di kesempatan itu, dia menyinggung organisasi masyarakat (Ormas) yang dianggap intoleran, yaitu Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Dia meyakini organisasi itu akan mati dalam waktu dekat.
"Ini saya disuruh baca pidato pakai teks, kalau tidak bisa kemana-mana bisa ngomong bubarin HTI. Tenang saja tidak lama lagi HTI akan almarhum," katanya.
Yaqut mengungkapkan itu saat acara Tasyakuran Harlah ke-83 Gerakan Pemuda Ansor dengan tema "Meneguhkan Semangat Kebangsaan, Membawa Khazanah Islam Nusantara untuk Perdamaian Dunia" di Kantor PP GP Ansor Jakarta, Jumat (5/5/2017) malam.
Turut hadir pada acara itu, antara lain Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, Dewan Penasihat PP GP Ansor KH As'ad Said Ali, Sinta Nuriyah Wahid (Istri Gus Dur) dan Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah.
Pada acara Harlah tersebut, Yaqut turut memotong tumpeng, lalu menyerahkannya kepada KH Said Aqil Siradj.
Selain itu juga ada peresmian Ansor Mart, Lembaga Wakaf Ansor dan pemberian pemberian award kepada (Alm) Riyanto, anggota Banser yang meninggal karena ledakan bom Misa Natal di Mojokerto, Jatim, 17 tahun silam.