TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar Kongres XIX di Masjid Agung Palu, Sulawesi Tengah pada 15 sampai 19 Mei 2017.
Presiden Joko Widodo akan membuka secara resmi Kongres XIX PMII pada 16 Mei. PMII merupakan organisasi mahasiswa yang berdiri pada 17 April 1960.
Kongres XIX PMII mengambil tema, "Meneguhkan Konsensus Bernegara untuk Indonesia Berkeadaban." Tema ini mengaca kondisi bangsa dewasa ini yang mulai tergerus dari nilai-nilai Pancasila.
"Kami menganggap penting untuk membumikan nilai-nilai Pancasila sebagai sebuah konsensus kebangsaan," ungkap Ketua Umum Pengurus Besar PMII Aminuddin Ma'ruf dalam keterangan tertulis kepada Tribunnews.com di Jakarta, Selasa (9/5/2017).
"Pancasila kami anggap satu-satunya jalan untuk mempererat perbedaan baik agama, suku, dan ras, yang menjadi khazanah kekayaan nusantara," ia menegaskan.
DIkatakan Aminuddin, Indonesia yang berkeadaban di atas pijakan Pancasila sebagai sebuah konsensus final adalah impian warga pergerakan yang bernaung di PMII.
Dalam Kongres XIX nanti semakin meneguhkan PMII adalah organisasi mahasiswa Islam yang berideologi Islam ahlu sunnah wal jamaah an nahdliyah, berasaskan Pancasila.
Aminuddin menjelaskan perjuangan, gerakan dan dakwah PMII selama ini sangat mengedepankan prinsip-prinsip toleransi, moderat, dalam bingkai kebhinnekaan.
Kongres kali ini juga akan dirangkai dengan deklarasi Poso untuk Indonesia Damai yang akan dipimpin imam besar Masjid Istiqlal dan Kapolda Sulteng.
Kongres juga akan dirangkai dengan masukan dari para pakar dan kuliah umum yang disampaikan Kapolri, Menteri ESDM, Menteri Dalam Negeri, Menteri Agama, Menteri Pemuda dan Olahrga, Menristekdikti, Menteri Tenaga Kerja, Menteri Sosial, dan Ketua DPD RI.