News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bom di Kampung Melayu

PGI: Pelaku Teror Bom di Kampung Melayu Anti-Ideologi Pancasila

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi berjaga dan melakukan olah TKP diduga bom di sekitar Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017). TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menilai pelaku teror bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur, adalah mereka yang anti-Pancasila.

"Pelakunya pasti adalah mereka yang mengharapkan bahwa negeri ini tak boleh damai dibawah ideologi Pancasila," ujar Kepala Humas PGI, Jeirry Sumampow, Kamis (25/5/2017).

Karena itu, bentuk teror bom ini adalah upaya untuk merongrong kewibawaan Pancasila sebagai ideologi negara. Salah satu tujuannya adalah perpecahan dan disintegrasi bangsa.

Atas hal itu, PGI meminta agar pemerintah menanganinya dengan sungguh-sungguh. Tak boleh ada kompromi terhadap pelaku teror bom ini.

PGI juga mendorong agar pemerintah lebih menggiatkan program deradikalisasi kepada seluruh masyarakat, tidak hanya kepada aparat kepolisian. Agar masyarakat bisa lebih aktif terlibat dalam melawan radikalisme dan terosisme.

"Mengimbau seluruh elemen bangsa untuk tetap bersatu padu dan tidak takut dalam menghadapi segala bentuk ancaman teror bom yang ada," ujarnya dalam keterangan tertulis.

PGI juga mengimbau agar masyarakat, khususnya umat Kristen, tetap tenang dan jangan terprovokasi. "Kita serahkan semuanya kepada pihak yang berwajib. Bersihkan diri dan damaikan hati dalam merayakan hari suci keagamaan," pesannya.

"Kepada seluruh umat beragama, khususnya kepada warga gereja, lanjutnya, marilah kita bahu membahu bersama seluruh elemen bangsa yang berkehendak baik untuk merawat dan memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, perdamaian dan persaudaraan."

"Marilah kita menghentikan segala bentuk kebencian dan kekerasan yang hanya akan melahirkan masalah baru dalam kehidupan kita berbangsa dan bermasyarakat," ajaknya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini