News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bom di Kampung Melayu

Bom di Kampung Melayu Berimbas pada Pengamanan di Bandara Soekarno-Hatta

Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Detasemen Khusus (Densus) 88 melakukan penggeledahan di rumah kontrakan milik A, terduga anggota jaringan teroris bom bunuh diri Kampung Melayu, di Kampung Babakan Sangkuriang, Desa/Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung pada Jumat (26/5/2017). TRIBUN JABAR/YUDHA MAULANA

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasca-terjadinya ledakan bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur pada Rabu (24/5/2017) lalu, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub berkoordinasi dengan stakeholder lainnya.

Mereka melakukan pengamanan ekstra terhadap obyek vital (obvit) salah satunya Bandar Udara.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso di Kantor Pusat AirNav, Jalan Juanda, Neglasari, Kota Tangerang pada Jumat (26/5/2017).

"Kami semua sangat concern terhadap services. Apa lagi dua hari yang lalu ada kejadian yang sangat mengejutkan kita bersama, kami sangat prihatin atas kejadian itu dan pada malam kejadian itu juga Menteri Perhubungan menginstruksikan kepada seluruh simbol - simbol transportasi. Jadi ada namanya objek vital yang harus diberikan perhatian ekstra salah satu diantaranya adalah bandar udara," ujar Agus.

Agus menjelaskan jajarannya terus melakukan koordinasi dengan lintas pengamanan. Dan juga beberapa komite pengamanan untuk membahas situasi terkini.

"Mulai kemarin sudah berkoordinasi di lapangan. Hari ini kami berkoordinasi dengan lintas pengamanan, jadi ada beberapa komite pengamanan untuk mendiskusikan masalah - masalah terkait dengan situasi terakhir ini," ucapnya.

Ia menambahkan saat ini teroris sudah menyasar ke obyek-obyek vital transportasi. Umumnya terdapat kerumunan orang.

"Oleh karena itu kita wajib ekstra waspada dan melakukan pengamanan ekstra ketat sesuai dengan aturan dan SOP yang berlaku,” kata Agus.

Menurut Agus hal tersebut sesuai dengan instruksi Menteri Perhubungan, agar sistem pengamanan dan sebagainya untuk pengamanan disekitar obvit khususnya di bandara. Dan juga fasilitas - fasilitas penerbangan navigasi.

"Peralatan navigasi yang tidak selamanya berada di airports, begitu juga tower-tower yang di luar kawasan Airport harus diberi pengamanan ekstra. Karena semua pilot untuk take off landingnya pesawat, dikendalikan dari tower," paparnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini