Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.CON, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengutuk aksi bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur. Menurut Fadli, aksi tersebut merupakan tindakan yang biadab.
"Apapun bentuk tindakan yang mengarah kepada teror pasti merugikan semua pihak terutama bagi para korban langsung yang saya kira sudah memakan korban jiwa yang cukup banyak termasuk anggota kepolisian dan masyarakat biasa," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (26/5/2017).
Fadli mengatakan aksi bom bunuh diri berdampak situasi keamanan dan ekonomi tidak kondusif. Termasuk, keluarnya travel warning dari beberapa negara.
Oleh karenanya, Fadli mengutuk kembali aksi tersebut dan berharap tidak terjadi lagi.
"Kita berharap pada aparat keamanan untuk segera mengungkap pelaku yang sesungguhnya, motif yang berada di belakang ini dan juga meluruskan berbagai macam simpang siur yang terjadi," ujar Fadli.
Baca: MUI: Perbuatan Terorisme Haram Hukumnya
"Ada yang mengatakan ini ISIS, ada yang mengatakan ini pelaku yang lain, ada yang bilang ini rekayasa. Saya kira ini harus ada suatu mendudukkan masalah dengan tepat gitu yah," tambah Waketum Gerindra itu.
Fadli mengatakan semestinya aparat dapat mencegah aksi tersebut mengingat jaringan terorisme itu dapat ditelusuri. Menurut Fadli, aksi tersebut terkadang kecolongan karena fokus diluar pencegahan terorisme.
Fadli mengatakan tidak terdapat aksi yang mengarah terorisme akhir-akhir ini. Fadli menyebut dinamika situasi dalam negeri terkait Pilkada dan kasus penistaan agama.
"Itu kan terbukti bahkan aksi-aksi dilakukan oleh ormas Islam berlangsung dengan damai dan berlangsung dengan saluran demokrasi. Saya kira ini luar biasa, kalau ada orang yang ingin melakukan teror sebetulnya ketika itu karena ada penistaan agama dan lain," ujar Fadli.
"Jadi ini pasti aksi ini diluar dari kepentingan umat Islam untuk menjaga kedamaian ketenangan walaupun ada protes kan tetap berlangsung dengan damai," kata Fadli.
Fadli pun berharap tidak ada fitnah aksi bom bunuh diri terkait kepentingan politik. Oleh karenanya, Fadli berharap aparat keamanan menelusuri jaringan tersebut.
"Tindakan teror itu merusak, merusak ekonomi, politik dan juga ini harus menghapus dugaan-dugaan masyarakat, karena kepercayaan masyarakat sepenuhnya juga tidak seperti dulu. Ini harus ada tindakan yang betul-betul bisa mencerminkan yang sesungguhnya terjadi seperti apa," kata Fadli.