TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pekan lalu auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) terkait kasus suap oleh pejabat Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT).
Wakil Ketua BPK Bahrullah Akbar mengungkapkan pihaknya melakukan introspeksi diri pasca OTT dua auditornya.
"Pasti kami instropeksi, perbaiki diri itu jelas," ujar Bahrullah di gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Senin (29/5/2017).
Bahrullah tidak ingin kepercayaan publik kepada BPK tercoreng, karena hal itu sudah dibangun BPK sudah puluhan tahun lamanya.
"Kita perbaiki apapun yang kita bangun selama puluhan tahun ini," ungkap Bahrullah.
Mantan Anggota 7 BPK itu mengaku menyesal atas kejadian yang menimpa dua auditornya. Kendati demikian, Bahrullah menegaskan semua harus dilalui dan diperbaiki ke depannya agar lembaga sekelas BPK tidak melakukan kesalahan yang sama.
"Ternyata sudah seperti ini. Jadi internal kami akan adakan perbaikan-perbaikan. Pasti itu," ungkap Bahrullah.
Untuk diketahui auditor BPK Ali Sadli dan pegawai eselon 1 BPK Rohmadi Sapto Giri terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK memberikan opini WTP kepada Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Sedangkan Irjen Kemendes PDTT Sugito dan eselon III Kemendes PDTT Jarot Budi Prabowo terbukti memberikan suap.