Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Afi Nihaya Faradisa pemilik akun jejaring sosial Facebook Afi Nihaya Faradisa (19) menjadi viral berkat tulisannya yang berjudul "Warisan".
Tulisan remaja asal Banyuwangi ini berbuah hujatan keras dan menyakitkan dari banyak orang yang usianya jauh lebih tua dan titel pendidikannya luar biasa di Facebook.
Remaja Banyuwangi, Jawa Timur ini mengaku tidak menyangka tulisannya itu akan disambut minor sebangian pihak.
"Saya hanya menulis Warisan di-endingnya jelas sekali tujuan dan substansi tulisan saya, 'kita tidak harus berpikiran sama. Tapi marilah kita sama-sama berpikir," ujar Afi, sapaannya, dalam talk show “Rosi”, Warisan: Islam, Pancasila dan Indonesia, Selasa (30/5/2017) malam di Kompas TV.
"Saya cuma ngajak berpikir. Kenapa saya dibully gitu loh?" demikian Afi mempertanyakannya.
Afi tahu, mereka yang membully dirinya usianya jauh lebih matang darinya.
"Bahkan ada yang master, yang Phd,"kata Afi.
Namun Afi mengaku tidak mau membalas makian atau terpancing emosi atas hujatan mereka.
"Terus apa dong bedanya saya dengan mereka (jika membalas-red)?" tanya Afi ketika menjawab pertanyaan pemimpin Redaksi Kompas TV, Rosianna Silalahi, 'kenapa tidak membalas memaki?.'
Jawaban Afi ini langsung disambut decak kagum dan tepuk tangan para hadirin di studio Kompas TV.
"Kalau dia mengkritiknya pakai nalar dan dia bisa diajak sama-sama berpikir yasudah saya terima kritikannya dengan senang hati," jelasnya.
Tapi, lanjut Afi, kalau sudah sangat menyerang personal, misalnya menumpahkan sampah emosinya kepad saya sebagai pelampiasannya, yang bersangkutan akan ia blokir.
"Serangan paling kejam itu, kalimatnya kasar-kasar. Bahkan membawa nama-nama kebun binatang. Bahkan ada yang menyerang saya seorang misionaris Kristen."
Bukan itu saja. Afi pun pernah ditelapon seseorang pukul 03.00 dini hari.
"Menggunakan nomor pribadi, seorang pria diujung sana berkata bahwa, 'kami tidak hanya bisa membunuh akunmu. Tapi kami juga bisa membunuh pemiliknya'," kisah Afi mengenai adanya ancaman pembunuhan terhadapnya.
"Apakah anda saat itu takut?" tanya Rosi.
Afi pun menjawab. "Membunuh orang itu tidak semudah itu. Tidak semudah itu," jawabnya.
"I am not afraid (saya tidak takut-red). Di belakang saya ada Banser, ada GP Ansor NU dari pusat Jakarta itu mengutus GP Ansor dari Banyuwangi untuk melindungi saya."
"Dan yang paling dekat, kita dilindungi oleh Tuhan, benar," tambahnya.