Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Indonesia untuk pertama kalinya menyelenggarakan Peringatan Hari Lahir Pancasila, pada Kamis (1/6/2017).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta jajaran Kabinet Kerja akan mengadakan Upacara Bendera di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jalan Pejambon, Jakarta Pusat.
Peserta upacara terdiri atas personil TNI dan Polri, serta para siswa sekolah, dari tingkat SD, SLTP, dan SLTA sebagai bentuk partisipasi generasi muda.
Dalam Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila, Presiden Jokowi juga menyampaikan amanatnya kepada seluruh rakyat Indonesia.
Berikut isi pidato Presiden Jokowi dalam Upacara Peringatan Lahirnya Pancasila 1 Juni:
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalmu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semua, salam kebajikan,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya.
Yang saya hormati Wakil Presiden Republik Indonesia, Ketua dan Wakil Ketua Lembaga- Lembaga Negara. Yang saya hormati Bapak Try Sutrisno dan Bapak Boediono.
Yang saya hormati keluarga para pejuang perumus Pancasila, Keluarga Sukarno, Keluarga Mohammad Hatta, Keluarga Radjiman Wedyodiningrat, Keluarga Mohammad Yamin, serta Keluarga Soepomo.
Yang saya hormati para pemuka agama dan tokoh masyarakat, pimpinan perguruan tinggi, dan pimpinan redaksi. Yang saya hormati perwakilan organisasi pemuda, organisasi mahasiswa dan pelajar, serta seluruh peserta upacara yang saya banggakan.
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa pada pagi hari ini kita dapat berkumpul menyelenggarakan Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila untuk yang pertama kalinya. Upacara ini meneguhkan komitmen kita agar kita lebih mendalami, lebih menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar bermasyarakat, sebagai dasar berbangsa, dan bernegara.
Pancasila merupakan hasil dari sebuah rangkaian proses, yaitu rumusan Pancasila tanggal 1 Juni 1945 yang dipidatokan lr. Sukarno, Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945, dan rumusan final Pancasila tanggal 18 Agustus 1945.
Adalah jiwa besar para founding fathers kita, para ulama, para tokoh agama, dan para pejuang kemerdekaan dari seluruh Nusantara sehingga kita bisa membangun kesepakatan yang mempersatukan kita.
Harus diingat bahwa kodrat bangsa lndonesia adalah kodrat keberagaman. Takdir Tuhan untuk kita adalah keberagaman. Dari Sabang sampai Merauke adalah keberagaman. Dari Miangas sampai Rote adalah keberagaman. Berbagai etnis, berbagai bahasa lokal, berbagai adat istiadat, berbagai agama, kepercayaan, serta golongan bersatu padu membentuk lndonesia. ltulah Bhinneka tunggal ika kita, Indonesia.