Eko bercerita, tidak ada hal-hal yang aneh yang ditemui oleh pihak keluarga, hal ini karena S sudah lama tinggal berpisah dari orangtua dan saudaranya.
Baru tiga hari yang lalu, S beserta istri dan ketiga anaknya pulang ke rumah orangtuanya di Gunungkidul.
"Tidak ada kecurigaan, tidak ada hal yang aneh-aneh. Komunikasi dengan keluarga pun baik. Saya pun terkejut ketika S dibawa oleh polisi," ujarnya.
Eko pun berharap segera ada kejelasan akan status dan keberadaan dari adiknya. Selama ini dia menganggap S sebagai anak yang baik dan tidak berperilaku melanggar hukum.
"Kami mohon kejelasan dari pihak kepolisian bagaimana status dan keberadaan adik saya," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kepek, Wonosari, Bambang Setyawan, membenarkan jika sempat terdapat beberapa mobil lengkap dengan personel dari Tim Densus 88 mendatangi kediaman orangtua terduga teroris di RT04/10 Dusun Jeruk, Desa Kepek, Wonosari, Gunungkidul pada Selasa (6/6/2017) siang.
Tim yang diketahui dari Densus 88 kemudian mengamankan satu orang berinisial S dari rumah tersebut.
"Betul ada sejumlah petugas, berseragam dan bersenjata lengkap seperti petugas kepolisian mengamankan terduga," ujar Bambang.
Bambang mengatakan, jikalau tidak ada keanehan pada pribadi S. Layaknya warga biasa, S juga kerap terlihat beraktivitas di rumahnya.
Sejauh ini pihaknya masih belum mendapatkan keterangan dari pihak kepolisian terkait penangkapan salah seorang warganya.
Terpisah, Kepala Sub Bagian Humas Polres Gunungkidul, Iptu Ngadino, mengatakan, keberadaan S saat ini sudah dibawa ke Mako Brimob Polda DIY di Baciro, Yogyakarta. Kasus ini pun ditangani oleh Polda DIY.
"S sudah dibawa ke Brimob, kasus ini ditangani oleh Polda DIY," ujar Ngadino.(rfk)