Wakil Kepala Pesantren Al Hikam Muhammad Yusron mengatakan lantunan ayat suci Alquran tersebut dibacakan secara bergantian oleh para santri.
"Setiap hari ada yang baca," kata Yusron.
Tidak hanya santri, peziarah juga sering berdatangan ke makam tersebut.
Yusron mengatakan peziarah biasanya datang ke makam setelah berkunjung ke Masjid Kubah Emas.
"Sekalian ke Depok, sekalian ke Makam," kata Yusron.
Sementara, salah seorang santri Hanafi (25) mengaku tertarik dengan Pondok Pesantren Al Hikam Depok karena berlandaskan Ahlus Sunnah wal Jamaah
"Alasannya nyantri sederhana, arahan dari orangtua yang mengarahkan cari ilmu. Kalau pribadi ingin memperbaiki diri," kata Hanafi.
Sedangkan, Yusron mengatakan Pondok Pesantren Al Hikam mengajarkan santri untuk membaur bersama masyarakat.
Ia mengingatkan pesantren berbeda dengan sekolah. Dimana, pesantren merupakan lembaga masyarakat.
"Kami membumikan nilai-nilai ke-Islam-an dengan cara pelan-pelan merubah cara pandang terhadap agama, bukan dengan paksaan. Agama yang dipaksa membuat orang terpaksa, masuknya tidak sah itu kalau dari sudut pandang Islam," kata Yusron.
"Maka upaya menangkal radikalisme dimulai dari pesantren. Dia lembaga masyarakat bukan sistem terpisah yang memaksa orang bersyariah. Kita pendekatannya egaliter. Bukan pendekatan top and down," ujarnya.