TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengaku pemerintah telah banyak mengalah saat Pansus mengambil keputusan terhadap isu-isu RUU Pemilu.
Pasalnya, Tjahjo menilai keputusan Pansus dapat melalui musyawarah mufakat.
"Karena semangat teman-teman pansus, kalau bisa dimusyawarahkan kenapa mesti voting. Pemerintah juga gitu. Pemerintah banyak mengalah loh kalau anda cermati, nggak mungkin kepentingan partai harus mutlak, pasti harus ada yang berkorban," tutur Tjahjo di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (14/6/2017).
Baca: ICW: Solusi RUU Pemilu Tidak Tepat Sasaran
Tjahjo mengungkapkan lobi-lobi yang dilakukan pemerintah dengan fraksi-fraksi di DPR merupakan bagian dari pembahasan pansus.
Hal itu untuk mematangkan lima isu krusial yang sampai saat ini belum diputuskan.
Tjahjo mengaku sejalan dengan keinginan sebagian besar anggota Pansus RUU Pemilu menginginkan pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah daripada voting.
"Pembahasan Pansus jangan diliat secara fisik di sini. Lobi juga menjadi bagian. Ini juga lobi. Mematangkan," katanya.
Diketahui, kelima isu krusial yang akan diputuskan yakni ambang batas parlemen, ambang batas calon presiden, metode konvensi suara, sistem pemilu dan alokasi kursi per dapil.