TRIBUNNEWS.COM - Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia ( Wakapolri), Komjen Polisi Syafruddin mengungkapkan, ISISsudah mencoba masuk Indonesia setelah menguasai Marawi, Filipina.
Di Marawi, ISIS bergabung dengan kelompok-kelompok radikal bersenjata lainnya seperti kelompok Abu Sayyaf.
" ISIS sudah mencoba menembus Indonesia dengan mengacaukan sejumlah wilayah, seperti Poso, Maluku, Aceh, Papua. Tapi kita tetap mencegah dengan menjaga keutuhan NKRI," kata Syafruddin seusai penandatanganan MoU penolakan radikalisme dan anti terorisme di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Jumat (16/6/2017).
Dalam acara tersebut, Syafruddin juga menceritakan pilkada DKI Jakarta yang diwarnai polarisasi politik. Namun hal itu berhasil diredam dengan keberagaman. Keberagaman inilah yang bisa menjadi mesin penghancur ISIS.
"Fenomena ini sangat rawan bila dimanfaatkan oleh kalangan tertentu, karena bisa menimbulkan konflik. Manakah Indonesia yang dulu penuh toleransi dan gotong royong. Itulah senjata NKRI untuk cegah ISIS," ungkapnya.
"Karena tanpa persatuan, perbedaan agama, suku, yang kaya dan miskin adalah jembatan kekuatan asing masuk wilayah NKRI. Makanya waspadalah," tuturnya.