Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen-PUPR), Arie Setyadi menegaskan toleransi kemacetan hanya dua kilometer di jalan tol fungsional Pemalang-Batang.
Hal itu, menyusul dari pelajaran tahun lalu yang macet hingga belasan kilometer di dalam tol.
"Kalau sudah dua kilometer di tol fungsional, kita akan alihkan lagi atau kita akan tutup yang dari Pejagan dan Brexit," urainya di Wisma Kemenpora, Jakarta, Minggu (18/6/2017)
Jika kemacetan sudah mulai terurai, kata dia, maka arus dari Brexit, bisa dimasukkan kembali ke dalam tol hingga ke beberapa pintu keluar yang sudah ada.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Kakorlantas Mabes Polri, Irjen Pol Roycke Lumowa yang menjelaskan akan ada 'wasit' di tiap titik kemacetan.
Tugas mereka adalah memberi informasi kepada petugas lainnya yang berjaga di titik-titik persimpangan untuk pengalihan arus.
"Kita sudah punya 'wasit' istilahnya. Jadi, kalau sudah macetnya panjang, akan dialihkan atau ditutup jalan masuknya. Kalau sudah bisa terurai, kita buka lagi," ujarnya.
Kata dia, semua hal tersebut, demi kenyamanan para pemudik agar tidak berlarut-larut di dalam tol fungsional, karena belum banyak fasilitas yang bisa digunakan.