News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kebakaran Hutan

BNPB Kerahkan 12 Helikopter‎ untuk 3 Provinsi Siaga Darurat Karhutla

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kebakaran hutan dan lahan kembali terjadi di Provinsi Riau. 2 hektar Kebun Akasia di Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru, dilahap si jago merah sejak Kamis (19/1/2016).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah pusat dan daerah terus melakukan berbagai upaya ‎antisipasi dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Ancaman karhutla kini terus meningkat seiring dengan makin keringnya musim kemarau.

"Diperkirakan puncak musim kemarau pada Agustus 2017 mendatang,"‎ ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB‎, Sutopo Purwo Nugroho‎ dalam keterangan pers yang diterima Tribunnews, Kamis, (22/6/2017).

‎Menurut Sutopo, hingga saat ini ada tiga provinsi yang gubernurnya telah menetapkan status Siaga Darurat karhutla.

Ketiga provinsi tersebut yaitu Provinsi Riau dari 24 Januari hingga 30 November 2017, Sumatera Selatan dari 30 Januari hingga 30 November, dan Kalimantan Barat dari 1 Juni, hingga 31 Oktober 2017.

"Dengan menetapkan siaga darurat maka secara administrasi dan teknis dapat melakukan upaya kemudahan akses pengerahan sumber daya dan koordinasi dengan lebih mudah dalam penanggulangan karhutla," katanya.

Untuk mengefektifkan pencegahan dan penanggulangan karhutla, BNPB telah mengerahkan 12 helikopter water bombing dan 2 pesawat hujan buatan untuk ketiga provinsi tersebut.

Enam helicopter water bombing ditempatkan di Riau yaitu 4 heli di Pekanbaru dan 2 heli di Dumai.

" 6 Helikopter water bombing yang di operasikan di Riau adalah jenis Sikorsky, MI-171, MI8 MTV-1, MI-172 dan Bolkow yang memiliki kapasitas 600 – 4.000 liter," katanya.

Bentuk antisipasi karhutla juga dilakukan dengan merancang hujan buatan.

Di Sumatera Selatan, BNPB mengoperasikan 3 helikopter water bombing jenis MI-17 dan Bolkow, dan 2 pesawat terbang Casa 212 untuk hujan buatan.

Operasi hujan buatan telah digelar di Sumatera Selatan sejak 8 Juni lalu.

Setiap hari awan-awan potensial di atas sekitar Sumatera Selatan disemai dengan bahan NaCl untuk dijatuhkan menjadi hujan.

Sedangkan di Kalimantan Barat, dioperasikan 3 helikopter jenis Bel-214B, MI-8 dan Kamov yang berkapasitas 3.000 – 5.000 liter.

"Pengerahan 12 helikopter water bombing dan 2 pesawat hujan buatan merupakan salah satu dari strategi operasi penanggulangan karhutla," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini