News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tangis Haru dan Rindu saat Foto Fenomenal Ini Ditayangkan dalam Talk Show

Editor: Yudie Thirzano
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto suasana ketika almarhum Presiden Abdurrahman Wahid dimakamkan, ditayangkan kembali oleh Kompas TV dalam Talk Show Rosi #WarisanGusDur, Kamis (22/6/2017).

TRIBUNWOW.COM - Kenangan atas kiprah Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid dibuka kembali dalam program talkshow Rosi bertema #WarisanGusDur di Kompas TV, Kamis (22/6/2017) malam.

Acara tersebut menghadirkan bintang tamu keluarga almarhum Abdurrahman Wahid yang akrab disapa dengan panggilan Gus Dur.

Penyelenggara acara menghadirkan Sinta Nuriyah istri almarhum Gus Dur hadir beserta empat putrinya, Alissa Qotrunnada Munawaroh (Alissa Wahid), Zannuba Arifah Chafsoh yang populer dengan panggilan Yenny Wahid, Annita Hayatunnufus dan Inayah Wulandari.

Warganet yang menyaksikan tayangan itu turut berkicau meramaikan lini masa Twitter.

Kata kunci #WarisanGusDur menjadi salah satu trending topic Twitter di Indonesia.

- Di Hadapan Gus Mus, Ayahanda Najwa Shihab Beberkan Sosok Kafir Sebenarnya

Dalam talk show itu sejumlah kenangan atas sikap, pandangan hingga humor-humor kritis Gus Dur diceritakan ulang.

Namun salah satu adegan yang paling haru adalah ketika Kompas TV menayangkan detik-detik Gus Dur dinyatakan meninggal dunia oleh tim dokter kepresidenan saat itu.

Gus Dur meninggal pada 30 Desember 2009 pada usia 69 tahun.

Tampak pula foto saat peti berisi jasad almarhum Gus Dur berada di kerumunan warga yang mengiringi kepergian sang tokoh bangsa.

Rosiana Silalahi pembawa acara tersebut menyebut fenomenal foto yang menampilkan peti berbalut kain merah dan putih berada di kerumunan orang itu.

Sebagian besar orang mengangkat tangan seakan mencoba menyentuh peti yang berisi jasad almarhum Abdurrahman Wahid ketika dibawa menuju peristirahatan terakhir.

Sinta Nuriyah Istri alm Abdurrahman Wahid dalam program yang ditayangkan di Kompas TV, Kamis (22/6/2017) (Kompas TV)

Di antara mereka tak sedikit pula yang mencoba merekam dengan ponsel, mengabadikan saat-saat terakhir mengantar Gus Dur.

Istri Gus Dur, Sinta Nuriyah mengiyakan pernyataan pembawa acara tentang situasi psikologis massa saat kepergian Gus Dur itu.

Masih berurai air mata Alissa Wahid putri pertama Gus Dur menceritakan bagaimana kerinduan warga pada sosok Presiden ke-4 RI yang juga dikenal sebagai tokoh agama dan cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU).

Alissa mengingat peristiwa beberapa tahun lalu ketika terjadi pengepungan tempat ibadah Jamaah Ahmadiyah di Tasikmalaya.

Saat itu dia berkomunikasi dengan kelompok yang tengah dikepung massa.

"Buat saya titik saya paling menyadari justru saat satu kelompok Ahmadiyah di Tasikmalaya diserang dari siang sampai menjelang malam," kenang Alissa.

Status Jenguk Ahok Santri Gus Dur Jadi Viral Ternyata Ada Hal Besar di Baliknya

Alissa saat itu turut terlibat mendorong penyelesaian dan meredakan situasi yang tengah panas.

Seorang mubalig dari Ahmadiyah waktu itu menangis ketika berkomunikasi dengan Alissa.

"Pasti kalau Gus Dur masih ada. Besok pagi-pagi dia sudah ada di depan gerbang," kata Alissa menirukan perkataan sang mubalig Ahmadiyah.

Peristiwa itu membuat Alissa menyadari makna kehadiran Gus Dur.

"Di situ saya menyadari bahwa Gus Dur bukan sumber rasa aman bagi saya sebagai anak. Tetapi sumber rasa aman bagi banyak orang di Indonesia," kata Alissa.

Redaksi: Judul dan sebagian isi berita telah mengalami perubahan demi memperbaiki kekeliruan. Kesalahan terdapat pada tulisan yang menyebut program disiarkan secara langsung. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini