TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Dua personel polisi yang sedang bertugas, piket menjaga Markas Polda Sumatera Utara (Mapolda Sumut) menjadi korban kejahatan dua orang terduga teroris.
Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu) Martua Singgalingging, meninggal dunia setelah mengalami luka pada leher.
Pelaku menyayat leher Sigalingging sekitar pukul 03.00 WIB ketika korban tertidur di Pos Yanma Polda Sumut.
Kejadian ini berselang 3-4 jam menjelang Idul Fitri 1438 Hijriah, Minggu (25/6/2017).
Sementara Brigadir Erbi Ginting selamat. Dia sempat dibawa ke RS Bhyangkara di Jalan KH Wahid Hasyim, Medan. (Rupanya, Itulah Kata-kata Terakhirnya yang Menandakan Kami Akan Berpisah Selamanya)
Satu jam sebelum meninggal, Aiptu Martua Sigalingging sempat menyampaikan pesan terakhirnya melalui akun Instagram sang putri, Mega Cristin Sigalingging.
Mega menceritakan kepada Tribun Medan di sela-sela menunggu iringan rombongan jenazah ayahnya, Senin (26/6/2017).
"Sejam sebelum meninggal, ayah menyampaikan pesan yang kupikir-pikir maknanya sangat dalam," kenangnya.
(Firasat-firasat sebelum Aiptu Martua Sigalingging Tewas dalam Penyerangan Mapolda Sumut)
Siswi kelas 3 SMAN 3 Padang Sidempuan ini menceritakan, saat ia mengunggah sebuah foto di akun Instagram-nya, ia menuliskan keterangan foto 'Biarkan aku merasakan kuasamu tuhan dan menikmati pemandangan indah ini'.
Foto itu ia unggah dua hari sebelum ayahnya meninggal. Pada hari Minggu (25/6/2017) itulah, sang ayah mengomentari unggahan foto tersebut pada sekitar pukul 02.00 WIB.
Pada komentarnya, sang ayah memberikan pesan, "Kalau nulis kata Tuhan harus huruf besar inang (putriku)".
Naik Pangkat Usai Terbunuh, Begini Sosok Polisi Korban Penyerangan Mapolda Sumut
Dengan ekpresi wajah yang sedih, Mega menunjukkan percakapan terakhir antara dia dan ayahnya di akun Instagram miliknya.