Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak ada agenda politik yang dibawa Presiden ke-44 Amerika Serikat (AS), Barack Obama ke Indonesia, meskipun sempat bertemu dan berbicara dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (30/6/2017).
Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana melihat kunjungan Obama ke Indonesia khusus untuk berlibur dan bernostalgia.
Tidak ada agenda politik apapun, apalagi mengingat yang memerintah negara adikuasa AS sekarang ini Republik, berbeda partai Obama yang berasal dari Demokrat.
"Saya rasa kali ini benar-benar untuk berlibur dan bernostalgia dengan Indonesia dan Presiden Joko Widodo (Jokowi)," ujar Hikmahanto kepada Tribunnews.com, Jumat (30/6/2017).
Baca: Di Jakarta, Obama Menginap di Hotel Bintang 5 Tarif hingga Rp 64 Juta per Malam
Tidak ada agenda resmi, imbuhnya, kecuali Obama akan jadi pembicara utama dalam Seminar Diaspora.
Ia pun melihat Obama tidak lagi mempunyai pengaruh yang signifikan di AS mengingat Presiden AS Donald Trump bukan berasal dari Partai Obama, melainkan partai Republik.
Kini, lanjutnya, Demokrat dan Republik di AS saling berhadap-hadapan.
"Terlebih lagi Trump memiliki kebijakan yang sangat kontras dengan Obama
Sehingga saya merasa tidak ada agenda politik yang dibawa oleh Obama," tegasnya.
Sementara itu anggota Komisi I DPR RI, Andreas Hugo Pareira mendorong Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat bertemu Obama di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (30/6/2017) benar-benar mengoptimalkan pembicaraan terkait akses lobi kepentingan Indonesia terhadap AS.
"Bagaimanapun, sebagai presiden dua periode dengan reputasi gemilang dan popularitas yang tinggi, suara Obama tentu didengar di kalangan politisi kongres, pebisnis dan dan kalangan pembuat kebijakan AS," ujar Politikus PDI Perjuangan ini kepada Tribunnews.com, Jumat (30/6/2017).