TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Aksi teror yang menyasar aparat kepolisian seperti yang terjadi di Medan, Sumatera Utara dan Jakarta dikecam banyak pihak.
Untuk itu seluruh lapisan masyarakat diminta bersatu melawan berbagai aksi teror yang dilakukan orang-orang yang tidak bertangung jawab.
Ketua Harian Punguan Simbolon Boruna Indonesia (PSBI) Raden Simbolon, mengimbau untuk ikut meningkoatkan kesadaran pluralisme dan kebersamaan. Semua dilakukan agar tercipta masyarakat yang kuat dan tidak terpengaruh oleh gerakan radikal apapun.
"Pluralisme jadi faham yang selalu kami kembangkan sehingga kebersamaan bisa tumbuh dengan baik. Mungkin dari kita sendiri yang harus memproteksi dan berinteraksi dengan baik," kata Raden Simbolon dalam rangkaian pesta Adat Simbolon Se-Indonesia, Selasa (4/7/2017).
Menurutnya, dalam pesta perkumpulan adat Simbolon yang digelar sejak Senin (3/7/2017) hingga Sabtu (8/7/2017), juga sekaligus menggelar kongres yang akan melahirkan rekomendasi. Salah satu poinnya berisi imbauan untuk tetap menjaga semangat pluralisme di Indonesia.
Rekomendasi tersebut nantinya tentu akan disampaikan kepada sekitar 75 ribu Kepala Keluarga (KK) masyarakat adat Simbolon yang tersebar. Dengan demikian diharapkan dapat memberikan kontribusi langsung dalam menjaga rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
"Dalam kongres nanti bisa saja rekomendasi yang akan kami buat sebagai hasil kongres. Kalau dihitung sekarang ada 75 ribu KK (warga Simbolon), jadi kalau kita buat per-KK empat orang, ada sekitar 300 ribu orang," katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum PSBI Effendi Simbolon sebelumnya mengatakan bahwa dalam rangkaian kongres pergantian pengurus juga diadakan Pesta Bolon yang merupakan adat Batak sebagai bentuk rasa syukur keluarga besar Simbolon kepada Tuhan.
Effendi menambahkan, PSBI merupakan organisasi kekeluargaan yang berkomitmen membawa manfaat besar untuk bangsa dan negara.