TRIBUNNEWS.COM – Terkait kaburnya 4 orang narapidana Warga Negara Asing (WNA) Lapas Kerobokan, Badung, Bali, anggota Komisi III DPR Adies Kadir memperingatkan Kementerian Hukum dan HAM untuk meningkatkan keamanan.
“Petugas yang berjaga atau sipir-sipir itu juga perlu ditambah, termasuk prasarana dan sarana. Baik itu prasarana senjata keamanan, alat detektor, dan lain-lainnya,” kata Anggota Komisi III DPR Adies Kadir.
Politisi F-PG itu melihat, jumlah sipir juga tidak sebanding dengan jumlah warga binaan. Bahkan, sebagian besar lapas pun sudah mengalami over kapasitas.
“Saya menerima informasi bahwa Lapas Kerobokan ini hanya dapat menampung 300-an napi, namun sekarang sudah mencapai 1.300-an orang. Sudah over kapasitas, apalagi Lapas Kerobokan ini berada di tengah-tengah kota,” pungkasnya.
“Yang aneh, tanah hasil galian itu tidak kelihatan dan tidak ditemukan. Jadi ini yang coba kami dalami, apakah ini murni memang trik orang dalam atau ada kelalaian pengawas di Lapas Kerobokan ini. Kami akan mendalami hal itu,” tegas politisi asal dapil Jawa Timur itu.
Sementara itu Kepala Lapas Kerobokan Toni Nainggolan mengatakan, pihaknya sudah memaksimalkan pengawasan dan meningkatkan kewaspadaan.
Namun tak dipungkiri, kelalaian bisa saja dialami. Untuk kelalaian pengawas lapas, ia memastikan akan ada sanksi yang dijatuhkan.