Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembelajaran terpenting dari apa yang terjadi pada pekerja di bawah perusahaan MNC Group, adalah pekerja di perusahaan media lain diimbau membentuk Serikat Pekerja.
Demikian dikemukakan Ketua Federasi Serikat Pekerja Media Independen (FSPMI) Sasmito Madrim, Sabtu (15/7/2017), ditemui pada diskusi bersama Aliansi Jurnalistik Indonesia (AJI) dengan tema 'Modus Pemecatan Buruh oleh Bos Media'.
Menurut Sasmito, perubahan lanskap media kini terjadi, di mana media digital kian pesat, dan membuat adanya kemungkinan pemberhentian kerja pada perusahaan media cetak maupun televisi, lokal dan nasional.
Di seluruh dunia terjadi hal yang sama, awal tahun 2.000-an perusahaan di Amerika didominasi perusahaan otomotif, namun kini, youtube, google, twitter menjadi yang terdepan.
"Serikat pekerja menjadi mendamping untuk menghadapi pemberhentian, pekerja memiliki daya tawar lebih tinggi," kata Sasmito.
Ada 2.000-an perusahaan media yang ada, namun yang memiliki serikat pekerja hanya 40, sedangkan yang aktif hanya 24 serikat pekerja.
"Kita harus siap dengan datangnya era digital ini dan siap pula menghadapi manajemen perusahaan yang bersikap nakal," tambar Sasmito.