TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah UU Pemilu diketok palu, Partai NasDem mewacanakan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, yang akan pensiun pada Maret 2018 akan mendampingi Joko Widodo dalam Pilpres 2019.
Duet Jokowi-Gatot ini memang bila disatukan akan jadi salah satu pasangan terkuat.
Demikian menurut Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio kepada Tribunnews.com, Jumat (21/7/2017).
"Gambaran penggabungan pasangan ini sudah terlihat sejak tidak adanya larangan dari Jokowi terhadap manuver yang dilakukan oleh Gatot selama ini," ujar Hendri Satrio.
Hanya saja, imbuhnya, masih ada kemungkinan pasangan ini tidak terjadi, yaitu bila Gatot menginginkan maju untuk bersaing menghadapi Jokowi di Pilpres 2019 nanti.
Namun dalam kacamata Direktur Eksekutif Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) ini, untuk Pilpres 2019, Jokowi memiliki banyak calon kandidat untuk mendampinginya.
Selain Jusuf Kalla (JK), menurutnya, Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, Kepala Bappenas dan ahli ekonomi Bambang Brodjonegoro atau Rizal Ramli.
"Pun tokoh Islam seperti Gubernur NTB, TGB Zainul Majdi, atau Ketua MPR, Zulkifli Hasan sangat layak mendampingi Jokowi di 2019 kelak," katanya.
Selain sosok Panglima TNI Gatot Nurmantyo, yang akan pensiun pada Maret 2018 bisa mendampingi Jokowi, Politikus NasDem, Effendy Choirie melihat ada juga sosok Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Menteri Keuangan Sri Mulyani menjadi kandidat cawapres dari Jokowi di Pilpres 2019.
Apalagi Kapolri Tito juga sudah membilang akan pensiun dini.
"Banyak tokoh nasional yang bisa jadi Wapres. Panglima TNI Jenderal Gatot, Kapolri Karnavian, Menkeu Sri Mulyani, dan lainnya," sebut Gus Choi kepada Tribunnews.com, Jumat (21/7/2017).
Namun menurutnya, soal Wapres terserah Presiden Jokowi, siapa yang akan dipinangnya dalam Pilpres mendatang.
Partai NasDem imbuhnya, mendukung lahir batin Jokowi.
"Soal Cawapres juga terserah jokowi. Jakowi sudah tahu siapa cawapres yang bisa kerjasama, yang tahu porsi dan posisi, tidak menusuk dari belakang, dan yg bisa meningkatkan elaktabilitas," ujarnya.
Sebelumnya, sesamanya di NasDem, yakni Teuku Taufiqulhadi mulai mewacanakan kandidat alternatif.
"Yang kami duga Pak JK Tidak bersedia lagi ikut untuk periode mendatang. Kami sedang memikirkan pendamping yang kuat seperti Pak JK," kata Taufiqulhadi, di Gedung DPR, Jumat (21/7/2017).
Lalu, siapa kandidat yang dianggap layak menjadi pendamping Jokowi dalam Pilpres 2019 di mata NasDem? Yang dipandang mulai muncul dan mumpuni adalah Panglima TNI Gatot Nurmantyo, yang akan pensiun pada Maret 2018.
"Sejauh ini, di mata kami, yang cukup baik adalah Pak Gatot Nurmantyo, yang menjabat sebagai Panglima TNI sekarang," katanya.