TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Psikolog Ratih Ibrahim meminta kepada para pencipta lagu anak agar bisa menciptakan lagu anak-anak yang baik.
Kesadaran akan hal ini menimbulkan tantangan baru demi tersedianya stok lagu anak dari para pencipta lagu sesuai dengan kaidah-kaidah pendidikan yang baik.
“Music speaks louder than words! Dan anak bukan orang dewasa mini. Karena itu ciptakan lagu anak yang benar. Lantunkan lagu untuk anak agar anak tumbuh dengan wajar sesuai usianya,”ujar Ratih, Minggu(23/7/2017).
Menjadi sebuah tantangan tersendiri kata Ratih untuk membuat lagu anak yang disukai terlebih lagi semua akses informasi terbuka luas seperti sekarang. Membatasi mereka untuk hanya mengkonsumsi materi yang sesuai usia mereka,termasuk lagu, adalah hal yang hampir mustahil.
“Kalau pun kita dapat membatasi akses informasi mereka selama di rumah, di tempat lain akan lebih sulit bahkan mungkin sia-sia. Apalagi akses terhadap lagu dewasa yang materinya tidak sesuai dengan perkembangan mental anak-anak. Padahal lagu menjadi salah satu cara yang ampuh untuk menyampaikan sebuah pesan,”ujar Ratih.
Lebih jauh Ratih menjelaskan jika kita adalah orang tua dari seorang anak seusia PAUD hingga sekolah dasar, cobalah sejenak amati lagu apa yang sering mereka nyanyikan atau dengarkan.
Bersyukurlah jika mereka menyanyikan lagu-lagu anak yang sesuai dengan usia mereka karena diajarkan di sekolah.
Sebab, yang biasa terjadi adalah mereka menyanyikan lagu-lagu dewasa yang liriknya bukan untuk porsi usia mereka.
Cobalah bertanya mengapa mereka suka dengan lagu itu dan biasanya mereka akan menjawab, “Karena lagunya enak”. Padahal liriknya dewasa banget? “I don’t care, enggak ngerti juga artinya apa”.
“Sederhana alasannya, lagunya enak didengar, enak dinyanyikan, enak dipakai untuk bergoyang, tanpa peduli artinya apa,”ujar Psikolog cantik ini.(tot)