TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Wakil Direktur Keuangan Permai Group, Yulianis menyebutkan Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M. Nazaruddin layaknya seperti monster.
Sebab, Nazaruddin mendapatkan banyak proyek dengan menekan partai politik.
"Bagaimana cara Pak Nazar mendapatkan proyek itu mungkin itu adalah rahasia umum, semua teman-teman media juga sudah tahu," kata Yulianis saat memberikan keterangan dalam Pansus Angket KPK di Gedung DPR, Jakarta, Senin (24/7/2017).
"Cuma Pak Nazar ini terlalu mencolok, menekan semua partai, sehingga dia seperti monster yang ditakuti karena dia mempunyai banyak jaringan oknum di DPR juga," tambah Yulianis.
Yulianis menyebutkan Nazaruddin memiliki kolega di Komisi III, V, VIII, IX, dan X DPR.
Dalam mendapatkan proyek, Yulianis juga mendirikan perusahan-perusahan boneka.
Ia menyebutkan direktur perusahaan tersebut merupakan karyawan Nazarudin.
"Mereka itu dipaksa kalau tidak mau maka dia akan dipecat, atau dia dikriminalisasi karena Pak Nazaruddin itu teman-temannya banyak baik dari penegak hukum sampai ke anggota DPR," kata Yulianis.
Nazarudin, kata Yulianis, juga menggunakan kolega dan saudara sebagai direktur dari perusahannya.
Sedangkan untuk tender, Yulianis mengatakan Nazar memiliki perusahaan apapun yang diperlukan dalam proyek.
"Kalaupun tidak punya, Pak Nazar akan pinjam bendera dan hanya dibayar maksimal 1 persen," kata Nazaruddin.
Yulianis mengatakan proyek-proyek yang dikerjakan Nazarudin meningkat pesat saat menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Bendum Demokrat tahun 1999.
"Tahun 2008 hanya 10 proyek, tahun 2009 menjadi 68 proyek, dia merambah ke Depkes, Depag, Depdiknas, Depnakertrans," kata Yulianis.