News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kata Yulianis, Nazaruddin Ditakuti Seperti Monster

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin memberikan kesaksian dalam sidang kasus korupsi proyek pembangunan Pusat Pendidikan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang, Bogor, Jawa Barat dengan terdakwa Andi Zulkarnaen Mallarangeng alias Choel Mallarangeng di Pengadilan Tipikor, Jalan Bunggur, Jakarta Pusat, Senin (29/5). Sidang tersebut beragendakan pemeriksaan saksi yaitu Muhammad Nazaruddin yang juga merupakan terpidana kasus tersebut. (Warta Kota/Henry Lopulalan)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Wakil Direktur Keuangan Permai Group, Yulianis menyebutkan Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M. Nazaruddin layaknya seperti monster.

Sebab, Nazaruddin mendapatkan banyak proyek dengan menekan partai politik.

"Bagaimana cara Pak Nazar mendapatkan proyek itu mungkin itu adalah rahasia umum, semua teman-teman media juga sudah tahu," kata Yulianis saat memberikan keterangan dalam Pansus Angket KPK di Gedung DPR, Jakarta, Senin (24/7/2017).

"Cuma Pak Nazar ini terlalu mencolok, menekan semua partai, sehingga dia seperti monster yang ditakuti karena dia mempunyai banyak jaringan oknum di DPR juga," tambah Yulianis.

Yulianis menyebutkan Nazaruddin memiliki kolega di Komisi III, V, VIII, IX, dan X DPR.

Mantan Wakil Direktur Keuangan Permai Group yang juga mantan anak buah Nazarudin, Yulianis sebelum menyampaikan keterangan dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Pansus Hak Angket KPK di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/7/2017). Rapat tersebut meminta keterangan Yulianis mengenai proses penanganan perkara hingga pelaporannya yang tidak ditindaklanjuti KPK, dan membahas perusahaan yang masih dikendalikan oleh Nazaruddin. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Dalam mendapatkan proyek, Yulianis juga mendirikan perusahan-perusahan boneka.

Ia menyebutkan direktur perusahaan tersebut merupakan karyawan Nazarudin.

"Mereka itu dipaksa kalau tidak mau maka dia akan dipecat, atau dia dikriminalisasi karena Pak Nazaruddin itu teman-temannya banyak baik dari penegak hukum sampai ke anggota DPR," kata Yulianis.

Nazarudin, kata Yulianis, juga menggunakan kolega dan saudara sebagai direktur dari perusahannya.

Sedangkan untuk tender, Yulianis mengatakan Nazar memiliki perusahaan apapun yang diperlukan dalam proyek.

"Kalaupun tidak punya, Pak Nazar akan pinjam bendera dan hanya dibayar maksimal 1 persen," kata Nazaruddin.

Yulianis mengatakan proyek-proyek yang dikerjakan Nazarudin meningkat pesat saat menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Bendum Demokrat tahun 1999.

"Tahun 2008 hanya 10 proyek, tahun 2009 menjadi 68 proyek, dia merambah ke Depkes, Depag, Depdiknas, Depnakertrans," kata Yulianis.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini